Siantar, hetanews.com - Pedagang yang berjualan di lorong jalan antara gedung II dan III Pasar Horas mengeluhkan atap kanopi yang bocor ketika dilanda hujan.
Boru Sitorus, salah seorang pedagang di sana mengatakan kanopi dibangun beberapa tahun silam, semasa dijabat Walikota RE Siahaan.
"Semasa RE dibuat kanopinya. Tapi ya begitulah kondisinya, sekarang kalau hujan ya bocor kena dagangan," kata boru Sitorus, seorang pedagang bahan-bahan masakan di dapur.
Guna mengatasi kebocoran, wanita yang mengaku sudah lama berjualan di pasar tradisional ini, bilang terpaksa harus meletakkan terpal di atas dagangannya.
"Jualan di sini dari anakku belum sekolah, sekarang udah kelas 2 SMP. Mengatasinya ya dipasang tenda atau terpal dibuat untuk menutupi (dagangan), karena kan busuk barang kalau kena air. Tapi ya itulah, satu kendalanya gak nampak jadinya jualan," keluhnya.
Di sisi lain, dia juga mengeluhkan sepanjang jalan lorong itu yang kerap tergenang air sehingga membuat minat pengunjung kian berkurang.
"Jalan pun becek kalo hujan. Gak tau lah entah kenapa, entah karena parit tersumbat, tapi selalu begitu. Pembeli pasti malas kalau sudah jalan becek," keluhnya lagi.
Hal ini juga dibenarkan beberapa pedagang lain yang berjualan di lokasi. Boru Sitorus menyampaikan sekelumit permasalahan itu sudah menjadi "santapan" pedagang maupun pengunjung sehari-hari.
"Ya diperbaiki pemerintah ini maunya, biar atap itu gak bocor lagi, jalan lorong ini pun gak tergenang air," pintanya.
Komentar