Siantar, hetanews.com - Akibat rebutan lapak, sesama pedagang Taman Bunga Kota Siantar berantem di dalam Taman Bunga, Rabu (12/4/2017) sekitar pukul 13.00 WIB.
Dari pengakuan Santi (40) salah seorang pedagang yang wajahnya terdapat bekas cakaran, bahwa awalnya, Karin, anaknya ditarik rambutnya oleh pedagang lainnya, Fitri (17).
"Kulihat anakku dijambak (rambut ditarik). Disorong (didorong). Ya lari aku mau melindungi anakku. Gak tahu kenapa, tiba-tiba wajahku dicakar. Dikeroyok kami. Baru jualannya orang itu di sini," ujar warga Jalan Jawa, Kelurahan Bantan, Kecamatan Siantar Barat ini.
Esmi Sitio, dari kubu sebelah, ibu dari Fitri membantah bahwa anaknya yang memulai kegaduhan. Ceritanya, awalnya mereka hendak memasang tikar di dalam Taman Bunga. Namun, Karin datang untuk mengukur dan membuat batas lapak yang mana mengenai bagian (lapak) dari Esmi.
"Dibilang orang itu lapak itu punyanya. Lewat dikit, langsung marah. Padahal itu kan bukan lapak orang itu, punya pemerintah itu. Memang kami baru jualan di sini, hampir setengah tahun lah," tutur warga Perumnas Batu IV, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun ini.
Kemudian, adanya rebutan lapak, terjadilah keributan antar sesama pedagang. Awalnya masih adu mulut saja, namun kemudian berlanjut menjadi adu fisik.
"Anakku diterjang orang itu duluan. Ya melawan juga anakku. Kulihat rambut anakku digulung orang itu baru ditarik. Kasihan kali aku lihat anakku itu. Kulihat anakku sudah di bawah ditimpa orang itu. Kubantulah anakku. Kasihan kali anakku. Menjerit aku manggil lakiku (suami) yang saat itu di depan (kios)," sambungnya.
Ditambahkan Fitri, awalnya ia didorong oleh Karin dan kemudian terjadi saling pukul-pukulan antara keduanya. Namun, Santi, ibu dari Karin datang untuk membantunya. Dari situlah, kemudian berdatangan orang lain untuk membantu Karin.
"Ada 10 orang yang narik-narik aku. Ada laki-laki yang menjambak rambutku. Sampai lepas selop (sandal) sama jilbabku bang. Ibu yang jualan balon melihat itu. Semua orang menimpa aku," katanya sambil menangis.
Wanita muda yang baru saja tamat dari SMA ini melanjutkan, saat kejadian pengeroyokan hingga 10 orang itu, datanglah ibunya untuk menariknya. "Sakit loh bu, 10 orang nerjang aku. Gak nampakku apa-apa, ditimpa aku di bawah. Dijambak terus rambutku," katanya masih dengan tangisan.
Personil Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) Kota Siantar yang mengetahui kejadian itu langsung berusaha melerai. Bahkan, pedagang yang masih berusaha memasang tikar dan kursi di dalam Taman Bunga, langsung ditertibkan oleh Satpol PP.
Lihat : Alamak...!!! Sesama Pedagang Berantem Gara-gara Rebutan Lapak, Ini Fotonya