Simalungun, hetanews.com - Mislan (35) nekad mengakhiri hidupnya denga cara gantung diri, Selasa (14/2/2017) sekira pukul 12.30 WIB di rumahnya, Simpang Pelita Huta II Nagori Pematang Kerasaan Rejo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun.

Awalnya jasad petani ini ditemukan anak korban, Hairul (11) saat pulang sekolah. Setiba di rumah, pelajar Sekolah Dasar (SD) itu berniat mengganti bajunya. Saat hendak masuk ke dalam kamar dan ketika membuka gorden pintu kamar terhalang sesuatu.

Hairul pun memberitahu kepada saksi Hermawan (26), warga yang sama, jika gorden tidak bisa dibuka. Selanjutnya Hermawan masuk ke dalam rumah untuk melihat yang terjadi. Hermawan membuka gorden itu, namun terhalang suatu benda.

Setelah diperhatikannya Hermawan melihat korban Mislan tergantung di pintu kamar dgn mempergunakan tali nilon. Kemudian Hermawan memberitahu kepada tetangga lainnya, sehingga berdatangan untuk menurunkan korban dengan memotong tali penggantung.

Masyarakat pun memberitahukan kejadian itu pada Bhabinkamtibmas Aiptu U Manullang. Kapolsek AKP Asmara serta sejumlah personil Polsek Perdagangan mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan menghubungi pihak medis.

Informasi dihimpun, korban nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri diduga karena korban stres karena ditinggalkan istirinya Lasmini. Keterangan dari petugas medis Dona Br Sitohang di tubuh korban tak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan.