Martin Hutabarat: Agama Pegang Peran Penting dalam Kehidupan tapi Tidak Negara Agama

Siantar, hetanews.com - Universitas Simalungun (USI) bekerjasama dengan MPR RI menyelenggarakan Seminar kebangsaan Pancasila, Menjaga dan Merekatkan NKRI, Senin (1/12/2016).
Menurut Humas USI, Marulam Simarmata, kegiatan ini terselenggara atas kerjasama USI dengan MPR RI. Selain itu seminar ini diselenggarakan untuk meningkatkan rasa kebangsaan kepada para peserta seminar.
Acara seminar diselenggarakan di Kampus USI ini dihadiri Martin Hutabarat sebagai narasumber, dengan topik 'Pancasila Mempersatukan Bangsa dan Menjaga NKRI Dari Ancaman Teroris'.
Selain Martin Hutabarat, hadir juga Pasu Malau (Pembantu Rektor II) dengan membawakan materi Implementasi Pancasila UUD 1945 dan Sistem Ketatanegaraan Indonesia.
Martin dalam lemaparannya mengatakan, bahwa Indonesia merupakan negara muslim terbesar dengan negara yang majemuk.
Dalam hal ini sebut Martin, bahwa agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat, tetapi negeri ini tidak merupakan negara agama. Walaupun agama Islam memiliki pemeluk terbanyak di Indonesia tetapi para pendiri bangsa memilih untuk tidak menjadi Negara Islam atau menjadikan Islam sebagai agama negara.
Dilanjutkan Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR RI ini, istilah Indonesia sebagai imajinasi baru menjadi pilihan para pendiri bangsa sebagaimana tergambar secara tegas dalam Sumpah Pemuda 1928.
Sebut Angota Komisi I DPR RI itu, sejauh ini Pancasila telah berhasil menjawab persoalan pokok yang dihadapi Bangsa Indonesia yang memberikan identitas bersama dalam kemajemukan bangsa yang sangat kompleks. Dan memastikan bahwa pembangunan Indonesia bisa berjalan karena adanya kerjasama dari semua elemen bangsa yang beragam.
"Pada akhirnya harus diakui bahwa tidak muda mengelola integrasi nasional Indonesia. Apalagi terdapat ancaman gerakan terorisme yang terus mengalami perkembangan," sebut Martin.
Itulah sebabnya, lanjutnya Pancasila harus tetap menjadi pegangan bersama dan semua pihak harus tetap bersatu dalam balutan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sementara itu, Pasu Malau dalam materinya 'Implementasi Pancasila UUD 1945 dan Sistem Ketatanegaraan Indonesia' menyampaikan, bahwa Pancasila sebagai falsapah Bangsa Indonesia. Menurut Dosen Fakultas Hukum USI ini, bahwa Bangsa Indonesia mempunyai pandangan hidup berbangsa dan dalam bernegara.
Selain menjadi falsapah, sebut Pasu Malau, Pancasila merupakan landasan juridist. Dalam hal ini menurutnya, Undang-Undang (UU) tidak boleh bertentangan dengan lima dasar negara yang tertuang dalam Pancasila sebagaimana tersebut di atas.
Jika bertentangan dengan Falsapah Pancasila sebagai cermin atau berpandangan berkaca, maka dapat dibatalkan (voidble) atau batal demi hukum (void ab anitio).
Salah satu peserta seminar, Restu Damayanti Hutahean dari Fakultas Ekonomi Semester 7 mempertanyakan guna 4 pilar kebangsaan pereka NKRI yang dinyatakan berhubungan dengan nilai-nilai bangsa moral dan hukum sementara banyak keadilan sosial, dan perilaku yang tidak baik.
Seminar uni dimoderatori oleh Raja Ingat Saragih. Acara tersebut dihadiri Rektor USI, Marihot Manullang, Direktur Pasca Sarjana Robert Tua Siregar, Corry Purba (Pembantu Rektor III), serta puluhan dosen serta ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas.
Acara ditutup dengan foto bersama, sekaligus penyematan ulos kepada Martin Hutabarat.
Komentar 0
Artikel Terkait
Pluralisme dan Pancasila: Perjuangan Melawan Wajib Hijab - 1 minggu yang lalu
Tersangka Teroris di Medan Tak Hafal Indonesia Raya dan Pancasila - 1 tahun yang lalu
Ogah Ditilang, Anak SMA di Medan Minta Sila Ke-5 Pancasila Ditegakkan - 1 tahun yang lalu
Pancasila Harus Diimplementasikan dalam Kehidupan Bermasyarakat - 2 tahun yang lalu
Buka Dialog Wawasan Kebangsaan, Ini Harapan Wakil Wali Kota Siantar - 2 tahun yang lalu
Hari Lahir Pancasila, GMNI: Letakkan Sejarah Bangsa di Jalan yang Benar - 2 tahun yang lalu
Populer Hari ini
- #1 Sederet Fakta KLB Demokrat, Diwarnai Bentrokan, Pidato Moeldoko Usai Jadi Ketum hingga Sikap Daerah
- #2 Oknum LSM Peras Kepsek Hingga Kades, Ketahuan Saat Mengaku Wartawan
- #3 Suster yang Berlutut di Depan Militer Myanmar Siap Mati demi Lindungi Demonstran
- #4 Dibawah Pemerintahan Xi Jinping, China Bisa Buat Ancaman Global yang Lebih Berbahaya
- #5 Partai Demokrat Kubu Moeldoko Dinilai Berpeluang Dapatkan SK Kemenkumham
- #6 Kapolres Pimpin Sertijab Kabag Sumda Di Ruang Kerjanya
- #7 Pengedar Sabu Di Soposurung Diciduk Polisi, Satu Warga Siantar
- #8 Mengenal RUPALA, Oleh Oleh Khas Siantar Yang Unjuk Gigi Dalam Pameran UMKM Siantar
- #9 DPC P Demokrat Simalungun Tolak KLB Tanpa Tedeng Aling-Aling
- #10 Tolak KLB Sibolangit, DPC Demokrat Siantar Setia Ke AHY
heta bicara
Dari Seorang Penjaga Warnet, Ide Tokopedia Terlahir Tuk Jadi Terbesar di Indonesia - 1 minggu yang lalu
Momentum Hari Pers Nasional - 3 minggu yang lalu
Tuntutan Hadirnya Partai Politik Alternatif Kaum Muda Milenial - 1 bulan yang lalu
Para Swing Tradder Yang Mulai Mengkhawatirkan Masyarakat Pasar Modal - 2 bulan yang lalu
(Hadirnya) Negara Dalam Kesengsaraan Pandemi - 2 bulan yang lalu