Simalungun, hetanews.com - Camat Gunung Malela, Riando Parlindungan Purba mendukung Pangulu dan Maujana beserta warga yang melakukan penolakan terhadap aktifitas pabrik CV Rapi Tehnik, yang beralamat di Jalan Asahan KM 18,5 Huta III Nagori Pematang Asilom Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun, Kamis (13/10/2016).

Riando mengakui, beberapa tahun sebelumnya sejumlah warga yang terkena dampak pencemaran lingkungan dari PKS CV Rapi Tehnik, pernah membuat laporan lisan maupun tertulis ke kantor camat Gunung Malela. Selanjutnya, pihak kecamatan bersama pangulu dan maujana setempat, ikut andil dalam persolan yang dihadapi masyarakat.

"Masalah pencemaran lingkungan dari pabrik ini memang sudah lama dikeluhkan warga. Dulu pernah ada surat pemberitahuan masuk,dan kami, ada pangulu dan maujana turun langsung saat warga demo di gudang delapan belas itu," katanya saat ditemui di ruang kerjanya.

Kata camat, persoalan yang dihadapi warga sudah pernah dilaporkan langsung kepada pimpinan (Bupati Simalungun). Melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) diminta untuk mengakomodir dan selanjutnya pihak perusahaan bersedia untuk mediasi bersama warga, dan pangulu namun tindak lanjutnya tidak ada.

"Waktu peletakan batu pertama rumah dinas bupati, sudah kita laporkan langsung kepada pimpinan di situ juga ada pangulu. Mediasi antara perusahaan dan warga sudah diakomudir melalui pangulu, tapi hasilnya masih belum ada. Dan, warga masih resah," ungkapnya.

Menurut camat, Gunung Malela ini, selama warga, pangulu dan maujana ingin menyampaikan aspirasinya tidak menjadi masalah asalkan tidak menyalahi aturan. Camat menuturkan, keikutsertaan pangulu dan maujana, yang benar-benar membela kepentingan masyarakat, merupakan tugas sebagai aparatur desa.

"Gak masalah kalo ada kepala nagori ikut demo. Kalau Kepala nagori benar-benar bekerja keras untuk kepentingan warga. Warga juga demikian jangan ada anarkis lah kalo demo," jelasnya.

Riando Purba sampai saat ini masih menerima laporan secara lisan dari warga maupun pangulu,terkait persoalan penolakan aktivititas PKS CV Rapi Tehnik di pemukiman warga.

"Keluhan secara lisan ada tapi tertulis belum ada. Kita tetap ikuti perkembangan, kalau untuk kepentingan masyarakat kita tetap dukung. Dan, perlu kerja keras untuk menyikapi ini," ucapnya.

Saat ini, warga yang keberatan atas dampak pencemaran lingkungan, yang dihasilkan pabrik kelapa sawit CV Rapi Tehnik, melakukan mobilisasi massa sampai lima nagori. Kelima Nagori tersebut adalah, nagori Pematang Asilom, nagori Pematang Syahkuda, nagori Syahkuda Bayu, nagori Mahriat Bukit dan nagori Suka Rakyat. Warga meminta Pabrik tersebut di relokasi ke wilayah yang bukan pemukiman penduduk.

‘Saya tidak melarang warga menyampaikan aspirasi. Mana yang terbaik kepada masyarakat, perusahaan, ikuti lah aturan main. Sikap kita tetap respon dan tanggap kepada persoalan masyarakat,” ucapnya mengakhiri.