Kejari Simalungun Lambat Usut Dugaan Korupsi Dana Bansos Bernilai Ratusan Miliar

Simalungun, hetanews.com – Penyelidikan Kejaksaan Negeri (Kejari) Simalungun dalam kasus dudgaan korupsi dana Bansos senilai ratusan miliar di wilayah Simalungun, terkesan lamban.
Sejak diusut 30 Januari 2016 hingga pertengahan Juni 2016, pihak kejaksaan telah memeriksa sekitar ratusan orang termasuk peneriman dana Bansos TA 2012 – 2014, namun belum juga menetapkan tersangkanya.
Kasi Pidsus Parada Situmorang, berdalih masih menunggu perhitungan kerugian Negara dari Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi (BPKP). "Perhitungan agak sulit karena 3 tahun anggaran,” katanya, Senin (13/6/2016).
Menurut Parada, jika BPKP sudah mengetahui jumlah kerugian negara dalam kasus tersebut, kemudian tim jaksa akan meningkatkan posisi kasus dari penyelidikan ke tingkat penyidikan dan jaksa sudah dapat menentukan siapa tersangkanya.
Parada berjanji akan terus melakukan pengusutan terhadap dugaan penyimpangan dalam penyaluran dana Bansos di Simalungun hingga tuntas.
Sebelumnya, tim jaksa juga telah memeriksa pemberi dana Bansos serta pimpinan sejumlah organisasi keagamaan, kepemudaan, organisasi profesi dan perkumpulan, juga mantan anggota Banggar (badan anggaran).
Kasi Pidsus mengatakan pihaknya menemukan adanya perbuatan melanggar hukum dari Badan Anggaran (Banggar) DPRD Simalungun yang bertentangan dengan Permendagri No 32 Tahun 2011 pasal 6 jo 24 yang dirubah dengan Permendagri No 39 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyaluran dana Bansos dan hibah yang bersumber dari APBD.
Diketahui, pihak kejaksaan menemukan ada penerima bansos diluar wilayah Kabupaten Simalungun. Seperti ke Riau, Tebing Tinggi, Kabanjahe, Medan juga kota Siantar. Padahal masih banyak masyarakat Simalungun yang memerlukan dana bansos.
Bahkan, masih banyak jalan rusak yang menghambat aktifitas warga Simalungun yang didominasi petani untuk memasarkan hasil panen ke Pasar, bahkan tempat tinggal yang kurang layak.
Komentar 0
Artikel Terkait
Kejaksaan dan Pengadilan Berlakukan Jam Kerja Selama Ramadhan Sesuai SE Menteri PANRB - 5 hari yang lalu
Seluruh Pegawai Dan Staf Kejari Simalungun Telah Divaksin - 1 minggu yang lalu
Warga Desak Kejari Selidiki Dugaan Korupsi BLT Pardomuan Bandar - 1 minggu yang lalu
Timwas Kejatisu Lakukan Pemeriksaan Ke Kejari Simalungun - 2 minggu yang lalu
Kejari Simalungun Tahan Tersangka Dugaan Korupsi BSM 32 Milyar Lebih - 2 minggu yang lalu
Kejari Simalungun tingkatkan pemeriksaan 2 kasus korupsi - 2 minggu yang lalu
Populer Hari ini
- #1 KKB Perkosa Gadis-Gadis Desa di Beoga, Pendeta: Kampung Kami Sudah Hitam Sekarang
- #2 7 Fakta Keluarga Pasien Tega Aniaya Perawat RS Siloam
- #3 Kisah Memilukan Suamiku Adalah Menantuku Sendiri
- #4 Bobby Buka Suara soal Wartawan Dihalau Paspampres-Polisi
- #5 Jason Tjakrawinata Minta Maaf Aniaya Perawat Siloam
- #6 Utang Luar Negeri RI Kini Rp 6.217 T, Bisakah Pemerintahan Jokowi Membayarnya?
- #7 Jubir Jokowi Jawab Isu Mendikbud Nadiem Makarim Kena Reshuffle
- #8 MotoGP: Marquez Merasa Lambat dan Khawatirkan Kondisi Lengan
- #9 Fajar Umbara Mendekam di Penjara karena Kasus Kekerasan, Ini Kata Anggy Umbara
- #10 Hasil Pertemuan Biden-Suga: AS-Jepang Bersatu Lawan China
heta bicara
Mengenal Teknologi Israel, Cellebrite, Mampu Bobol 8.000 Peralatan Elektronik - 1 minggu yang lalu
Dari Seorang Penjaga Warnet, Ide Tokopedia Terlahir Tuk Jadi Terbesar di Indonesia - 1 bulan yang lalu
Momentum Hari Pers Nasional - 2 bulan yang lalu
Tuntutan Hadirnya Partai Politik Alternatif Kaum Muda Milenial - 2 bulan yang lalu
Para Swing Tradder Yang Mulai Mengkhawatirkan Masyarakat Pasar Modal - 3 bulan yang lalu