HETANEWS.com - Telah terjadi kerusuhan suporter kompetesi sepak bola di Indonesia. Kali ini di kompetensi Liga 2 disaat Indonesia sedang menggelar event Piala Dunia U-17. Justru sejumlah oknum suporter berbuat ricuh yang bisa mencoreng nama baik Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17.
Kali ini kerucuhan suporter sepakbola yang terjadi di Stadion Joko Samudra, Gresik, Jawa Timur usai pertandingan antara Gresik United vs Deltras FC. Tampil di hadapan pendukung sendiri, di Pekan ke-10 Grup 3 Liga 2 Musim 2023-2024.
Gresik sendiri harus menelan kekalahan terhadap Deltras FC dengan skor 2-1, merasa tak puas atas penampilan Gresik United, beberapa suporter Gresik United ingin bertemu langsung Manajemen Gresik United dan menanyakan langsung arah dan tujuan tim tersebut.
Dalam video yang dilihat dari Instagram Terang Media, suporter Gresik United ingin menerobos kebarisan keamanan. Dikhawatirkan massa suporter membahayakan para pemain dari Deltras FC, tim dari kepolisian langsung membentuk barikade barisan untuk membendung para suporter tersebut.
Namun apa daya, para suporter pun melakukan aksi pelemparan benda hingga akhirnya pihak kepolisian melakukan penembakan gas air mata ke suporter. Dari kejadian tersebut, total ada 17 korban yang terluka, yaitu dari pihak suporter 7 orang dan 10 aparat keamanan.
Menyikapi tragedi di Stadion Joko Samudra, Gresik, Arisani Nur Lingga yang merupakan Exco PSSI mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Asprov PSSI Jawa Timur dalam menanggapi kerusuhan tersebut.
Ia menjelaskan, bahwa tindakan para suporter Gresik United itu didasari protes kepada manajemen klub. Gresik United saat ini berada di klasemen posisi kedua Grup C dengan perolehan 12 poin dari tujuh penampilan.
Terpaut tujuh angka dari Persela Lamongan yang berada di puncak klasemen dengan satu pertandingan yang lebih banyak.
Komentar