SIANTAR, HETANEWS.com - Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) umum Kota Siantar pada periode Oktober 2023 mengalami deflasi sebesar -0,15% (mtm). Realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi Provinsi Sumatera Utara yang mengalami deflasi sebesar -0,07% (mtm) dan Nasional yang mengalami inflasi sebesar 0,17% (mtm).
Secara tahunan, Kota Pematang Siantar mengalami inflasi sebesar 2,90% (yoy), sementara secara tahun kalender (ytd) Pematang Siantar mengalami inflasi sebesar 1,35% (ytd).
Seluruh kota IHK di Sumatera Utara mengalami deflasi di Oktober 2023. Deflasi terendah dialami oleh Kota Gunung Sitoli disusul Sibolga, Kota Padang Sidempuan, Kota Pematang Siantar, dan Kota Medan.
Deflasi periode Oktober, utamanya didorong oleh komoditas Cabai Merah, Ikan Dencis, dan Wortel. Komoditas Cabai Merah mengalami deflasi seiring dengan berlangsungnya periode panen di beberapa sentra produksi Simalungun. Sementara itu harga ikan dencis dan wortel juga mengalami deflasi seiring dengan perbaikan pasokan kedua komoditas tersebut dibandingkan periode sebelumnya.
Berdasarkan pantauan PIHPS (Pusat Informasi Harga Pangan Strategis), harga cabai merah mengalami penurunan dari Rp 45.000 di bulan September 2023 menjadi Rp 42.750 di Oktober 2023.
Sementara itu, beberapa komoditas pangan pada periode ini terpantau mengalami inflasi diantaranya beras, nanas, dan gula pasir. Beras mengalami inflasi tertinggi sebesar 1,15% (mtm) dengan andil inflasi sebesar 0,06%. Diikuti oleh Nanas dan Gula Pasir yang masing masing mengalami inflasi sebesar 34,45% % (mtm) dan 6,05% (mtm) dengan andil inflasi sebesar 0,04% dan 0,04%. Komoditas beras masih melanjutkan tren kenaikan harga di periode Oktober 2023.
Berdasarkan pantauan PIHPS, rata-rata harga beras bulanan mengalami kenaikan dari Rp 12.900 di September 2023 menjadi Rp 13.100 di Bulan Oktober 2023.
Kenaikan harga beras diprakirakan terjadi akibat Produktivitas beras nasional yang menurun akibat dari dampak negatif el-nino. Juga peningkatan harga gabah seiring dengan meningkatnya biaya produksi akibat kenaikan BBM dan kelangkaan pupuk bersubsidi.
Sementara itu, kenaikan harga gula pasir juga didorong oleh penurunan produktivitas gula nasional akibat El Nino. Asosiasi Gula Indonesia (AGI) menyebutkan “Kami memperkirakan produksi gula berkurang 8-9 persen dibandingkan produksi tahun lalu yang sebanyak 2,386 juta ton”.
Demikian disampaikan Unit Data Statistik dan Kehumasan (UDSK) Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Pematang Siantar kepada wartawan melalui pers, Kamis (2/11/2023).
Berdasarkan kelompok pengeluaran, deflasi pada periode Oktober didorong oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau. Inflasi disebabkan Kelompok Transportasi, Kelompok Pakaian dan alas kaki.
Dalam upaya untuk mengendalikan Inflasi di bulan Oktober 2023, TPID Kab/Kota di Wilayah Kerja KPw-BI Pematang Siantar telah melaksanakan monitoring harga komoditas secara harian melalui PIHPS maupun harga Diskoperindag.
Pelaksanaan Pasar Murah selama 6 hari di 8 titik pada 2-4 Oktober 2023 dan 23-25 Oktober 2023.Total komoditas terjual antara lain 8 ton beras; 450 liter minyak goreng; 52 kg gula pasir; dan 340 kg Ikan Dencis.
Komentar