JAKARTA, HETANEWS.com - PDI Perjuangan meluncurkan Megawati Fellowship Program di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Wakil Ketua Balitpus PDI Perjuangan Alexander Sonny Keraf mengatakan Megawati Fellowship Program fokus pada pengkajian pemikiran-pemikiran Bung Karno dan relevansinya dengan konteks hari ini.

Sonny menyebut ada tiga tema besar yang dibuka panitia agar mahasiswa yang sedang mengambil program S2 dan S3 bisa mengikuti program ini.

Dia menerangkan calon penerima beasiswa penelitian adalah mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan program studi lanjut. Lalu, mahasiswa itu bersedia melakukan kegiatan penelitian dan kegiatan administrasi lainnya yang terkait dengan Megawati Fellowship Program.

Kemudian, berkomitmen menyelesaikan penelitian dalam waktu enam bulan. Lalu, menyampaikan surat keterangan dari perguruan tinggi tempat kuliah yang ditandatangani kepala program studi. Selanjutnya, proposal penelitian harus sesuai dengan format proposal Megawati Fellowship Program.

Mengenai tata cara pengajuan proposal, pertama kandidat melakukan korespondensi dengan tim seleksi Megawati Fellowship Program dengan mengirimkan dokumen-dokumen sebagai berikut:

1. Statement of interest

2. Curriculum Vitae (CV)

3. Proposal penelitian

4. Copy Identitas, berupa KTP, pasport, atau SIM Surat keterangan dari perguruan tinggi tempat studi

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan Megawati Fellowship Program merupakan kesempatan bagi putra-putri bangsa mendalami pemikiran Soekarno (Bung Karno).

Hasto mengatakan bahwa program Fellowship ini sebagai tindak lanjut tentang pentingnya riset dan inovasi bagi kemajuan bangsa.

Apalagi, kata Hasto, PDI Perjuangan sangat menaruh perhatian, bahwa partai harus berlandaskan pada teori-teori politik, teori membangun bangsa, teori kebijakan publik, teori tentang bagaimana kekuasan dari rakyat dan untuk rakyat betul-betul dijabarkan.

Serta, teori tentang kepemimpinan, transformasi organisasi, teori tentang sistem hukum, sistem demokrasi hingga sistem Pemilu.

"Semuanya melandasi pergerakan PDI Perjuangan yang bersekutu dengan ilmu pengetahuan," kata Hasto.

Menurut Hasto, melalui Megawati Fellowship Program mahasiswa membedah bagaimana strategi komunikasi politik Bung Karno dalam upaya pembebasan Irian Barat. Lalu, soal komunikasi yang dilakukan di masa Bung Karno saat pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Yogyakarta.

"Itu semua menjadi materi yang sangat menarik bagi penelitian, atau penelitian tentang bagaimana mengelola superfood, yang ada di laut-laut kita, untuk mencegah stunting, memenuhi gizi bagi anak-anak kita. Hal itu merupakan hal yang menarik," papar Hasto.

"Maka PDI Perjuangan mempelopori bahwa seluruh kebijakan-kebijakan pemerintahan negara termasuk kebijakan partai itu harus didasarkan pada hasil-hasil riset," ucapnya.

Adapun Megawati Fellowship Program ini membuka kesempatan bagi mahasiswa-mahasiswa yang tengah menempuh program S2 atau S3 untuk mendapat beasiswa penelitian yang berlandaskan pemikiran Bung Karno, Megawati, dan PDI Perjuangan.

Untuk mahasiswa program S2, disiapkan dana sebesar Rp 75 Juta untuk melakukan penelitian tersebut. Sedangkan, bagi mahasiswa S3 disiapkan dana sebesar Rp 100-200 juta tergantung dari kedalaman serta materi penelitian yang dilakukan.