SIANTAR, HETANEWS.com - Sejumlah warga RT 001/ RW 004, Lingkungan 1, Kelurahan Baru, Kecamatan Siantar Utara Kota Siantar merasa kesal dan tak terima ketua RT nya dikeluarkan dari WhatsApp Grup (WAG) Kelurahan Baru, karena tanpa alasan yang jelas.

Hal itu disampaikan warga kepada Hetanews, Selasa (3/10/2023). Karena sosok Rudi Harahap adalah Ketua RT yang mengayomi masyarakat, sehingga sangat dicintai warga.

"Kami sangat keberatan Ketua RT kami dikeluarkan dari WAG Kelurahan apalagi tanpa alasan yang jelas. Karena kami sangat mencintai RT kami yang selalu mengayomi warga," sebut beberapa warga kelurahan Baru.

Warga tidak menyebutkan nama admin grup yang mengeluarkan Pak RT dari WAG tersebut. Hanya saja warga bertanya tanya "Ada apa dengan Kelurahan Baru, Kok bisa mengeluarkan Perangkat nya tanpa ada alasan dan pemberitahuan," ucap warga lagi.

Pak RT Rudi Harahap dianggap memberikan pelayanan terbaik kepada warga. Menyalurkan bantuan secara merata, mempermudah pengurusan administrasi.

"Bahkan kami siap memberikan tanda tangan dukungan, agar RT kami tidak diganti (jika hal itu diperlukan). Karena kinerja ketua RT kami bagus, sigap tanggap akan keluhan warga dan pemerintahan," tuturnya.

Warga menilai, dikeluarkannya Pak RT ada kaitannya dari acara reses anggota DPRD Siantar pada akhir September lalu. Dimana Pak RT menganjurkan kepada warga agar menyampaikan aspirasinya kepada anggota Dewan yang akan reses ke daerah mereka terkait bantuan sosial yang tidak tepat sasaran.

"Setelah masa reses anggota dewan itulah, pak RT kami dikeluarkan," jelas warga lagi.

Menanggapi hal itu, Lurah Kelurahan Baru Bambang Syahputra membantah hal tersebut. Tidak ada kaitannya dengan reses anggota DPRD Siantar. Bahkan ia juga menegaskan tidak ada pemberhentian/penggantian ketua RT di Kelurahan Baru.

Menurut Bambang, Ketua RT sudah dimasukkan kembali ke WAG Kelurahan. Bahkan Bambang juga sependapat dengan warga jika Rudi Harahap merupakan RT aktif dan selalu memberikan pelayanan kepada warga.

"Informasi tersebut tidak benar dan hanya miskomunikasi, karena Pak RT tersebut merupakan RT saya yang paling aktif. Bahkan beliau aktif sebagai Relawan anti narkoba kel.baru, relawan Jumantik dan juga RT yang kalau dipanggil paling cepat datang. Makanya mana mungkin kita tukar," tutup Bambang.