SIANTAR, HETANEWS.com - Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) umum Kota Siantar pada periode September 2023 mengalami inflasi sebesar 0,16% (mtm). Realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi Provinsi Sumut dan Nasional yang masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,37% (mtm) dan 0,19% (mtm).
Secara tahunan, Siantar mengalami inflasi sebesar 2,50% (yoy), sementara secara tahun kalender (ytd) Pematang Siantar mengalami inflasi sebesar 1,50% (ytd). Realisasi tersebut membuat Siantar menjadi Kota IHK dengan realisasi inflasi bulanan terendah di Prov. Sumut.
Disusul oleh Kota Medan, Kota Gunung Sitoli, dan Kota Sibolga yang secara berturut-turut masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,38% (mtm), 0,38% (mtm), dan 0,44% (mtm).
Inflasi pada periode ini, utamanya didorong oleh kenaikan harga komoditas pangan beras, ikan asin teri, dan ikan tongkol. Komoditas beras mulai mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan sejak minggu ke-2 September 2023.
Berdasarkan pantauan PIHPS, kenaikan harga beras diprakirakan terjadi akibat adanya sentimen kenaikan harga oleh pedagang di tengah isu penurunan produktivitas beras akibat el nino. Peningkatan harga gabah seiring dengan meningkatnya biaya produksi akibat kenaikan BBM dan kelangkaan pupuk bersubsidi.
Sementara itu berdasarkan informasi responden SPH (Survei Pemantauan Harga), kenaikan harga ikan tongkol dan ikan asin teri disebabkan oleh kenaikan harga dari distributor seiring dengan hasil tangkapan nelayan yang berkurang.
Tekanan inflasi lebih lanjut, tertahan oleh deflasi pada beberapa komoditas bawang merah, telur ayam ras, dan pir. Komoditas bawang merah melanjutkan trend deflasi dari bulan sebelumnya.
Deflasi pada bawang merah utamanya didorong oleh pasokan bawang merah yang terjaga seiring dengan berlangsungnya periode panen di beberapa sentra produksi Simalungun. Berdasarkan hasil survei PIHPS pasokan bawang merah mengalami kenaikan sebesar 17,5% (mtm) dari rata-rata 80 kwintal di Agustus 2023 menjadi 94 kwintal di September 2023.
Demikian data yang disampaikan Unit Data Statistik dan Kehumasan (UDSK)
KPw BI Pematang Siantar, Selasa (3/10/2023).
Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi pada periode ini didorong oleh kelompok makanan, minuman, tembakau dan kelompok transportasi.
Dalam upaya untuk mengendalikan Inflasi di bulan September 2023, TPID Kab/Kota di Wilayah Kerja KPwBI Pematang Siantar telah melaksanakan monitoring harga komoditas secara harian melalui PIHPS maupun harga Diskoperindag
Melakukan High Level Meeting TPID Pematang Siantar pada 26 September 2023 dengan pembahasan utama yaitu “Perumusan strategi menghadapi kenaikan harga beras melalui penguatan cadangan beras Bulog, Sidak Pasar dan Pasar Murah, serta Penjajakan Kerjasama Antar Daerah".
Pelaksanaan Pasar Murah selama 3 hari di 4 titik pada 29-31 September 2023. Total komoditas terjual antara lain 8 ton beras; 450 liter minyak goreng; 52 kg gula pasir; dan 340 kg telur ayam ras. Pelaksanaan pasar murah untuk komoditas beras di Kota Tanjung Balai selama 4 hari di Kec. Tanjung Balai Selatang, Kec. Tanjung Balai Utara, Kec. Datuk Bandar, dan Kec. Datuk bandar Timur (4 titik)
Komentar