SIANTAR - Pada high level meeting (HLM), Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pematang Siantar mengevaluasi penanganan inflasi termasuk rencana pasar murah dan inspeksi mendadak (sidak) pasar.
Adapun HML ini digelar di Ruang Rapat Lantai 4 Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw) BI Pematang Siantar, Jalan H Adam Malik, Selasa (26/09/2023).
Dalam kondisi terakhir, Kota Siantar dengan inflasi Agustus 2023 sebesar -0,11% (mtm), 1,35% (ytd) dan 3,88% (mtm).
Kepala KPw BI Pematang Siantar Muqorobin dalam pemaparannya menyampaikan, komoditas penyumbang Inflasi pada bulan Agustus yakni kenaikan biaya perguruan tinggi, dan kenaikan harga cabai merah, tomat, dan kenaikan harga mobil.
Dijelaskannya, terkait kenaikan harga beras dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kenaikan harga pokok beras, transisi kenaikan harga BBM, dampak banjir, dan dampak kekeringan El-Nino.

"Untuk penyumbang deflasi pada bulan ini adalah daging ayam ras karena sebelumnya naik tinggi dan sekarang sudah menurun, kemudian bawang merah, bawang putih, dan ikan tongkol,"ucapnya.
Dandim 0207/ Simalungun Letkol Inf Hadrianus Yossy dalam pemaparannya memfokuskan pada isu geopolitik yang terjadi saat ini, dan bagaimana dampaknya pada Indonesia. Di mana perang Rusia dan Ukraina berdampak secara global.
"Di bulan Agustus terjadi deflasi 0,11. Apabila dilihat dari inflasi secara global, Indonesia mengalami sedikit lebih tinggi dari bulan sebelumnya," tuturnya.
Kapolres Pematang Siantar diwakili Kanit Tipikor Ipda Apri Damanik meminta perlu adanya edukasi terhadap masyarakat dalam hal penanganan inflasi.
Ia juga meminta kepada TPID untuk memberikan data setiap hari, agar dilaporkan secara berjenjang ke Polda Sumut dan Mabes Polri.
Komentar