SIANTAR, HETANEWS.com - Sejumlah guru dan orangtua yang mengatasnamakan Gertak- PKH (Gerakan Penolakan Penutupan Kartini Handayani) mendatangi kantor Dinas Pendidikan Kota Siantar di Jalan Merdeka, Senin (5/6/2023).
Para orang tua siswa dan Guru bersatu dalam Gerakan Penolakan Penutupan Kartini Handayani yang katanya akan menutup sekolah terbit pada akhir Juni 2023. Tidak akan beroperasi lagi yang artinya tidak ada kegiatan belajar mengajar di sekolah Kartini Handayani tersebut.
Untuk itu, para guru dan orangtua mengharapkan Disdik Siantar dapat membantu menyelesaikan masalah yang ada. Penutupan sepihak yang dilakukan pihak Yayasan sangat berdampak tidak baik dengan mental anak.
Apalagi pihak yayasan tidak memberikan solusi untuk merekomendasikan sejumlah murid yang akan dipindahkan.
"Bagaimana nasib anak anak kami, para siswa yang saat ini tidak mendapatkan rekomendasi sekolah perpindahan dan tidak mendapatkan jadwal pendaftaran penerimaan siswa baru dari sekolah lain yang sudah menutup jadwal penerimaan siswa baru. Juga bagaimana nasib para guru yang akan kehilangan penghasilan," kata Hisar Nababan selaku Ketua Gertak-PKH kepada sejumlah media.
Dari hasil pertemuan antar Gertak PKH dengan Plt Kadisdik Siantar Barmen Manurung di gedung rapat Dinas Pendidikan kota Siantar, berjanji akan menyelesaikan permasalah tersebut.
Bahkan Dinas Pendidikan akan menjadi garda terdepan untuk proses penyelesaian masalah. Untuk itu, Disdik Siantar langsung melayangkan surat kepada pihak Yayasan.
Disdik juga akan menugaskan Kepala Seksi Rado Damanik dan Tim pengawas untuk melakukan monitoring dan pengawasan setiap harinya ke Yayasan Kartini Handayani. Mengawasi proses belajar mengajar agar dapat berjalan tanpa ada intervensi dari pihak yayasan kepada guru dan siswa.
"Pihak Yayasan mendoktrin para siswa dan guru untuk tidak ikut dalam Penolakan Penutupan sekolah. Itu yang kita takutkan, sebab dalam penyampaian surat pemberitahuan penutupan sekolah, pihak yayasan langsung memberikan kepada murid bukan kepada orang tua siswa, " ucap Hisar.
"Ke sekolah mana lah lagi anak kami ini kami masukkan. Semua pendaftaran sudah tutup dan biaya perpindahan juga cukup mahal," jelasnya lagi.
Hisar Nababan bersama para orang tua dan guru mengharapkan agar sekolah yayasan Kartini Handayani tidak ditutup.
"Semoga lah tidak jadi ditutup sekolah itu dan segera pihak Disdik Siantar menyelesaikan permasalahan ini, karena sangat menggangu anak anak dan rasa cemas orangtua juga guru," harapnya.