MEDAN - Aliansi Mahasiswa Peduli Danau Toba (AMPDT) meminta Bareskrim Mabes Polri mengambil alih kasus kematian Almarhum Bripka AS.
Sebagai bentuk protes, AMPDT membentangkan spanduk di depan Mako Poldasu pada, Kamis 1 Juni 2023.
Ketua AMPDT Rico Nainggolan mengatakan keluarga Bripka AS tidak puas dengan hasil penyelidikan Polda Sumut dan menilai ada kejanggalan.
“Kita memang tidak kenal secara personal kepada Bripka AS ataupun keluarganya. Akan tetapi hati kita begitu sangat miris melihat keluarga korban yang terus menanti keadilan atas kasus ini”. tutur Rico.
Sirdo Sagala Koordinator Bidang Kajian Isu dan Strategi AMPDT menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak keluarga dan menyatakan siap mendukung.
Pihaknya keluarga juga meminta agar mendapat keadilan dan kasus ini menjadi terang benderang.
”Berdasarkan rasa kemanusiaan dan demi keadilan, kita telah sampaikan dukungan moril langsung kepada keluarga Almarhum Bripka AS agar secepat mungkin keadilan dan kebenaran itu terungkap” kata Sirdo.
Demi mengungkap kasus ini, Aliansi Mahasiswa Pemuda Peduli Danau Toba ( AMPDT ) mendesak agar Bareskrim Mabes Polri mengambil alih kasus tersebut.
Selain itu, AMPDT menilai masih banyak kasus yang “mengendap” di Polda Sumut.
“Kita harapkan agar Bareskrim Mabes Polri ambil alih kasus ini dan kita desak agar Kapolda Sumut dan Kapolres Samosir untuk segera dinonaktifkan dulu selama proses pengungkapan kasus ini berjalan agar efektif dan transparan” kata Rico.