SIANTAR - Lurah se Kota Siantar diminta serius dalam menanggulangi prevalensi stunting. Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), penurunan 3,22 persen untuk mencapai target prevalensi Stunting sebesar 11,08 persen di tahun 2023.

"Oleh karena itu, kita semua harus lebih semangat dalam berkolaborasi dan bersinergi melakukan percepatan penurunan stunting, mencapai target RPJMD yaitu prevalensi stunting 8,96 persen untuk Kota Pematang Siantar di tahun 2024," kata Wali Kota Pematang Siantar Susanti Dewayani saat menghadiri acara Rembuk Stunting Tingkat Kota Pematang Siantar Tahun 2023, di Ruang Data Pemko Pematang Siantar, Rabu (31/05/2023 ).

Disebutkannya, sesuai hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, Kota Pematang Siantar mampu menurunkan 0,7 persen prevalensi stunting, dengan hasil prevalensi stunting 14,3 persen.

Dalam hal ini, Kota Pematang Siantar berada di urutan ke-4 terendah se-Sumut, dalam upaya pencegahan dan penanganan keluarga berisiko stunting dan balita stunting.

Tahun ini, kata dokter spesialis anak tersebut, Kota Pematang Siantar harus mampu menurunkan prevalensi stunting 3,22 persen untuk mencapai target RPJMD prevalensi stunting sebesar 11,08 persen di tahun 2023.

Khusus untuk 34 kelurahan se kota Siantar, lanjutnya, menjadi lokasi fokus stunting tahun 2023 yang ditetapkan TPPS dalam SK Lokus Stunting.

Diminta keseriusan serta komitmen dari lurah dan seluruh pihak terkait untuk bersama-sama mewujudkan penanggulangan dan penurunan stunting yang terintegrasi dengan memanfaatkan segala potensi yang ada.

"Kepada seluruh lurah, agar setiap calon pengantin yang ada di kelurahan melakukan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan. Konsultasi ini sebagai salah satu upaya untuk menciptakan keluarga sehat dalam mencegah terjadinya kematian ibu, bayi, dan anak serta mempercepat penurunan stunting," kata Susanti.

Adapun sebanyak 501 Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang akan membantu pemerintahan kelurahan dalam mendampingi dan mengedukasi para calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, dan balita.

Selaku Ketua TPS Kota Pematang Siantar, Susanti juga mengajak semua pihak untuk bergerak bersama melakukan inovasi terbaik, dimulai dengan melakukan gerakan bapak/bunda asuh anak stunting dan keluarga berisiko stunting.