JAKARTA, HETANEWS.com - Penyanyi Tompi mengaku saat duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) prestasinya sangat bagus. Sang ibunda kemudian memintanya untuk masuk kedokteran. Sementara Tompi berkeinginan menjadi musisi.

Keinginan Tompi saat itu ditentang ibunya. Kata Tompi, sang ibu melarangnya menjadi musisi karena khawatir masa depannya akan susah. Mengingat zaman itu musisi belum berjaya dan masih belum begitu dihargai.

“Dulu, lulus SMA, kebetulan prestasi saya bagus, saya sombong sedikit, nilai saya bagus akademik. Tapi, saya enggak suka, saya enggak suka matematika. Saya bisa matematika karena terpaksa. Tapi, saya enggak nikmati,” ujar Tompi di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (12/5/2023).

“Lulus SMA, gue bilang ke nyokap, 'saya mau masuk IKJ'. Kata nyokap, 'kamu mau makan apa?'’ Jangan, nanti kamu susah hidupnya!'” lanjut Tompi.

Tompi mengatakan, ibunya kala itu memintanya untuk kuliah kedokteran. Setelah sempat berpikir menolak keinginan ibunya, Tompi akhirnya mau untuk kuliah kedokteran. Mengingat momen itu kembali justru membuat Tompi sangat bersyukur.

“Terus, dia bilang, 'kedokteran aja!', jauh banget ya antara kesenian sama kedokteran. Itu jauh banget. Tapi, karena ibu adalah raja, apa kata ibu saya ikut,” ucap Tompi.

“Untung saya ikut, kalau enggak ikut, enggak tahu saya mungkin di mana, enggak jelas. Jadi akhirnya Alhamdulillah jadi dokter beneran setelah beberapa waktu,” lanjut Tompi.

Tompi mengatakan, di awal kariernya menjadi dokter ia sangat struggling karena harus menemukan passion-nya di sana.

Namun, seiring berjalannya waktu pelantun “Menghujam Jantungku” ini sadar bahwa untuk menjadi seniman tak selalu harus sepenuhnya fokus menjadi seniman. Seperti Tompi yang kini menjadi dokter pun bisa sekaligus menjadi musisi.

“Ternyata, pemikiran, 'saya seniman, saya pemain musik, saya senang berkesenian' ternyata enggak harus jadi seniman, pure seniman. Saya bisa menemukan itu di kedokteran,” ujar Tompi.

“Dari situ Alhamdulillah punya pemasukan berkecukupan dan tetap berkesenian. Maksudnya, bukan enggak boleh untuk jadi pure seniman, tapi di zaman gue dulu seniman gue ada tempat di pemerintah,” tutur Tompi.

Sumber: kompas.com