JAKARTA, HETANEWS.com - Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto mengatakan perilaku cawe-cawe alias intervensi pemerintah sedianya bukan isapan jempol belaka. Dia menjelaskan, Koalisi Perubahan untuk Persatuan mampu membuktikan deretan indikasi intervensi tersebut.

Sugeng bercerita, Presiden Joko Widodo alias Jokowi secara nyata memberikan perlakuan yang berbeda kepada Koalisi Perubahan serta bakal calon presiden yang diusung, Anies Baswedan. Dia menyebut pemerintah bersikap emban cindhe emban siladan, alias menganak emaskan yang satu dan menganak tirikan yang lainnya.

“Kita bisa bedah sejumlah indikasi. Bagaimana terjadinya emban cindhe emban siladan, artinya menganak emaskan yang satu, menganak tirikan yang lain,” kata Sugeng kepada Tempo di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Mei 2023.

Sugeng menjelaskan, koalisinya tahu jika ada pihak tertentu yang didukung pemerintah melalui pengerahan suprastruktur maupun infrastruktur negara. Ia khawatir jika hal itu terus dilanjutkan, maka demokrasi Indonesia bakal mundur. “Terasa kok itu, fakta kok, dan masyarakat bisa menilai,” kata Sugeng.

Sebelumya, Anies Baswedan meminta pemerintah bersikap netral dan tak ikut mempengaruhi rakyat dalam mengambil keputusan di Pemilihan Umum 2024.

Hal ini Anies sampaikan di tengah gencarnya Presiden Jokowi mengendorse capres dan memotori terbentuknya Koalisi Besar. Anies meminta agar negara membiarkan rakyat tanpa intervensi dan meminta tak ada tangan negara yang terlibat.

"Percayakan rakyat akan menitipkan kewenangan itu pada yang memilki rekam jejak yang benar, rekam karya yang benar, dan rekam karya yang baik. Kalau negara ikut ambil andil, maka negara sedang melecehkan rakyat Indonesia," kata Anies dalam pidatonya di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Ahad, 7 Mei 2023.

Menurut Anies, rakyat Indonesia sudah cukup matang dan mampu untuk menentukan pilihan di Pemilu 2024. Anies juga mengimbau kepada masyarakat untuk menentukan sikap dan menolak untuk dipengaruhi.

"Kepada seluruh rakyat Indonesia mari kita jaga kekuasaan itu ada pada rakyat, bukan pada yang lain. Jangan jual kekuasaan itu sampai nanti di TPS dan sampai nanti perhitungan. Ini bukan soal statistik perhitungan, ini soal hak saya menentukan bangsa ini," kata Anies.

Sumber: tempo.co