SIANTAR, HETANEWS.COM - Hasil Survei Setara Institut pernah menetapkan kota Siantar sebagai peringkat nomor satu kota Toleransi se-Indonesia beberapa tahun silam.
Namun posisi itu tidak bertahan lama yang diakibatkan gejolak diwaktu lalu, yang berujung demonstrasi dan penggiringan isu SARA di kota Siantar.
Ketua Institusi Law And Justice (ILAJ) Fawer Sihite mendukung Aparat Penegak Hukum (APH) untuk menindak tegas setiap individu atau kelompok yang mencoba merusak Toleransi.
"Kita yakini dibawah kepemimpinan bapak AKBP Fernando sebagai Kapolres Siantar, pasti akan menindak tegas setiap pelaku perusak toleransi. Beliau pasti akan berani memberantas hal tersebut tanpa intervensi dari pihak-pihak lain, " kata Fawer kepada media pada Sabtu (29/4/2023).
Dijelaskannya bahwa kepolisian juga mempunyai hak yang sama dalam menjaga dan meningkatkan Toleransi di setiap daerah di seluruh Indonesia.
Ia juga meyakini bahwa pihak kepolisian juga mempunyai komitmen dalam pemberantasan pelaku-pelaku INTOLERANSI di negara Republik Indonesia.
Sehingga ia berharap kepada Kapolres Siantar untuk menindak tegas pelaku perusak toleransi di kota Siantar. Guna memberikan pelajaran atau efek jera kepada masyarakat agar secara bersama menjaga Toleransi di kota Siantar.
"Harapan kita ke depan, ada kebijakan dari pihak APH dan Pemerintah Kota Siantar untuk menciptakan kesejukan kembali dalam bentuk program yang sifatnya membangkitkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan antara warga ditengah perbedaan agama, suku dan ras," ujar Fawer.
Selanjutnya ia meminta Pemerintah kota dan APH dapat melibatkan Mahasiswa dan pemuda dan hal terpenting melibatkan para jurnalis untuk aktif dalam program-program menjaga Toleransi di kota Pematangsiantar.
"Karna simpul tersebut sangat menentukan iklim sosial di kota Siantar yang kita cintai ini, " tukas nya.
Komentar