SIANTAR - Seorang pelajar inisial BTW (17) jadi korban penganiayaan oleh 3 orang satu keluarga. Penganiayaan itu bermula saat Ayahnya berpapasan di jalan dengan para pelaku.
Polisi dari Reskrim Polres Siantar sedang memburu pelaku dan mendalami motif penganiayaan tersebut.
Ayah BTW, Eko Diansyah Putra (39) mengatakan, putranya dianiaya oleh R dan 2 anaknya. Ketiganya diketahui warga Kecamatan Siantar Sitalasari.
Berawal saat dia membawa becak barang untuk mengantar takjil ke lapak jualan istrinya di Jalan Kartini depan Sekolah Kartika, Kamis 23 Maret 2023.
Saat di jalan, ia tak sengaja berpapasan dengan R. R diduga tersinggung saat bertatapan Eko, hingga tersulut emosi.
"Waktu itu dia (R) bilang ke aku "Matamu", tapi saat dibilang seperti itu saya diam saja dan pergi mengantarkan takjil kepada istri saya yang sudah menunggu," kata Eko kepada Hetanews, di kediamannya di Jalan Senam, Siantar Barat, Kamis 30 Maret 2023.
Ia melanjutkan, saat di lapak jualan dan menurunkan barang, 2 anak R tiba tiba menerjang Eko dari belakang. Ia tersungkur ke tanah lalu dipukuli.
Ketika hendak melerai, BTW malah jadi bulan bulan para pelaku. Bagian kepala ditikam pakai kikir hingga bocor.
Ia pun dilarikan ke rumah sakit, karena luka yang dialaminya cukup parah.
"Disitu anak saya mau melerai karena ayahnya dianiaya. Tapi kedua anaknya tidak senang sehingga memukul anak saya di bagian bibir," ungkapnya.
Usai melampiaskan amarahnya, para pelaku langsung melarikan diri. Ditemukan sepeda motor matic dan 2 Handphone milik pelaku.
Saat melaporkan peristiwa itu Polres Pematang Siantar, Eko dan Istrinya turut menyerahkan barang milik pelaku.
Dalam bagasi motor ditemukan benda tajam yakni parang. “Anak saya sampai tidak sekolah karena kasus ini," ucapnya
Belakangan Eko curiga dengan penanganan kasus yang menimpa anaknya. Pasalnya, sepeda motor tersebut diduga ditebus pelaku.
“Tapi sepeda motor itu sekarang sudah diambil dan kami tidak tahu siapa yang mengambilnya. Jadi kami disini mau mencari keadilan saja," katanya.
Saat dihubungi, Kasat Reskrim AKP Banuara Manurung membenarkan peristiwa itu. Laporan polisi yang dibuat korban diterima.
Kata Banuara, pihaknya hingga saat ini masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
"Laporannya ada, tapi kami masih melakukan penyelidikan atas kasus penganiayaan tersebut," sebutnya.
Baca Juga: Seorang Pemuda Diamankan Warga Saat Kebakaran Ruko di Parluasan