HETANEWS.com - Salah satu pedagang di Pasar Kramat Jati, Ningsih membeberkan sulitnya mendapatkan pasokan beras tipe medium dari Bulog. Ningsih diminta untuk melengkapi persyaratan mulai dari KTP hingga NPWP untuk mendapatkan lima ton beras tersebut.

"Untuk syarat beli beras Bulog itu harus ada NPWP, KTP, sama bawa meterai," kata Ningsih kepada awak media, Jumat (17/3).

Tak berhenti sampai situ, Ningsih juga harus menunggu satu setengah bulan hingga beras tersebut sampai di kios kecil miliknya. "Saya pesan bulan Februari dari Bulog baru dikirim Selasa kemarin, 14 Maret," terang dia.

Ningsih, pedagang beras Pasar Kramat Jati. Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan

Di sisi lain, Ningsih juga dibebani ongkos kirim senilai Rp 1.750.000 oleh Bulog. Sehingga modal yang ia keluarkan setara dengan Rp 8.650 per kg beras. Kemudian, ia menjual beras tersebut ke masyarakat senilai Rp 9.450 per kg.

Sehingga ia mengaku kewalahan menghadapi minat masyarakat yang cukup tinggi terhadap beras tipe medium milik Bulog. Di tengah stok yang menipis, Ningsih mencoba menghubungi pihak Bulog.

Sayangnya, pihak tersebut mengaku stok beras habis karena sudah disetor ke pasar induk. Menariknya, harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dipatok jauh lebih tinggi ketimbang harga dari Bulog yakni tembus Rp 9.700 per kg.

Sehingga ia terpaksa menjual seharga Rp 10.000 per kg. "Kata Bulog stoknya sudah habis sudah setor ke pasar induk," ungkap Ningsih.

"Saya beli di PIBC jadinya lebih mahal Rp 9.700 per kilogram," tandasnya.

Sumber: kumparan.com