JAKARTA, HETANEWS.com - Elon Musk tidak berhenti membuat sensasi usai dikabarkan ingin membuat kota sendiri. CEO Twitter sekaligus SpaceX itu sudah membeli lahan sekitar 3500 hektar di dekat Austin, Texas, Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari CNN, Musk kabarnya akan menamai 'kota' miliknya Snailbrook. Nama itu merujuk kepada perusahaan pengeboran miliknya, Boring Company.

Laporan soal keinginan Musk ini pertama kali diungkapkan oleh Wall Street Journal. Laporan tersebut mengutip beberapa dokumen terkait seperti akta kabupaten dan catatan tanah lainnya.

Selain itu, ada pula email kota dan kabupaten, komunikasi internal perusahaan, catatan lisensi negara bagian dan wawancara dengan pemilik tanah dan pejabat kota dan kabupaten.

Musk nantinya ingin karyawannya dari Boring, Tesla, dan SpaceX untuk "tinggal di rumah baru dengan harga sewa di bawah pasar." Pasalnya, fasilitas di tiga perusahaan itu berada dekat Austin yang menjadi lokasi pembangunan kota.

Dikutip dari Engadget, Musk berencana membangun 110 rumah di kota buatannya tersebut. Para karyawan Boring pun telah ditawari rumah tersebut dengan harga sewa sekitar US$800 atau sekitar Rp12 juta per bulan.

Ada juga rumah dengan harga sewa US$2000 per bulan yang terletak di daerah Bastrop. Para karyawan bakal dipersilakan meninggalkan rumah tersebut jika dipecat atau pindah dari perusahaannya.

Bukan hanya rumah, Musk juga ingin membangun sekolah montesori yang sanggup menampung 15 siswa. Pembangunan Snailbrook memungkinkannya menjadi incorporated city.

Di Amerika Serikat (AS), sebuah komunitas memungkinkan untuk membangun kotanya sendiri jika memenuhi beberapa syarat. Nantinya setelah kota terbentuk, komunitas tersebut dapat memiliki aturan sendiri, namun tetap berinduk kepada negara bagiannya.

Komunitas itu juga dapat memiliki walikota sendiri. Kemungkinan itulah yang diduga melatarbelakangi pembangunan Snailbrook oleh Musk.

Ia ingin membangun kota demi memenuhi keinginannya bebas berbicara. Pasalnya, Musk selama ini kerap berbenturan dengan pemerintah federal AS. Salah satu contohnya terjadi pada 2020. Musk ingin memindahkan kantor pusat Tesla dari California ke Texas.

Ketika itu, Musk mengaku frustrasi dengan pembatasan yang dilakukan karena pandemi covid-19. Tahun lalu, Tesla juga membuka Gigafactory di Austin, bersama dengan SpaceX dan Boring Co.

Sumber: cnnindonesia.com