SIANTAR, HETANEWS.com - Beberapa komoditas terpantau mengalami inflasi pada Februari 2023. Diantaranya komoditas bawang merah, beras, dan rokok kretek filter. Bawang merah mengalami inflasi sebesar 11,57% (mtm) dengan andil inflasi sebesar 0,07%. Sementara itu, beras dan rokok kretek filter masing-masing mengalami inflasi sebesar 1,39% (mtm) dan 2,02% (mtm) dengan andil inflasi sebesar 0,07% dan 0,07%.

Demikian data yang disampaikan Unit Data Statistik dan Kehumasan (UDSK)

KPw BI Pematang Siantar kepada wartawan melalui pers rilis, Kamis (2/3/2023).

Inflasi pada bawang merah utamanya didorong oleh sentra produksi bawang merah yang belum memasuki panen raya. Secara historis, komoditas bawang merah di Kota Pematang Siantar mengalami inflasi di bulan Februari-Maret di 2 tahun terakhir.

Sementara itu, komoditas beras masih melanjutkan tren inflasi dari periode sebelumnya. Harga gabah di tingkat petani di Sumatera Utara yang masih tinggi mendorong kenaikan harga beras di Februari 2023.

Berdasarkan data BPS Sumatera Utara, rata-rata harga GKP dan GKG di Februari 2023 masing-masing meningkat sebesar 5,15% (mtm) dan 4,5% (mtm).

Intervensi TPID di daerah terus dilakukan melalui pelaksanaan pasar murah untuk menahan laju inflasi beras. Berdasarkan pantauan PIHPS Siantar rata-rata harga beras mulai mengalami penurunan dari minggu pertama Februari 2023 sebesar Rp 12.450 menjadi Rp 12.400 di minggu keempat

"Naiknya harga komoditas bawang merah, beras, dan rokok kretek filter sebabkan inflasi," jelas kehumasan.

Secara umum, Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Siantar pada periode Februari 2023 mengalami deflasi sebesar -0,04% (mtm). Realisasi tersebut lebih tinggi dibandingkan realisasi inflasi Provinsi Sumatera Utara yang mengalami deflasi sebesar -0,31% (mtm), namun lebih rendah dibandingkan inflasi Nasional yang mengalami inflasi sebesar 0,16% (mtm). Sementara itu, secara tahunan Kota Pematang Siantar mengalami inflasi sebesar 5,93% (yoy).

Deflasi pada Februari 2023 utamanya didorong oleh penurunan harga beberapa komoditas diantaranya daging ayam ras, ikan asin teri, dan tomat. Daging ayam ras mengalami deflasi sebesar -9,15% (mtm) dengan andil deflasi sebesar -0,14%. Disusul oleh ikan asin teri dan tomat yang masing-masing mengalami deflasi sebesar -14,95% (mtm) dan -15,65% (mtm) dengan andil deflasi sebesar -0,09% dan -0,06%.

Daging ayam ras melanjutkan tren deflasi dari periode sebelumya seiring dengan ketersediaan pasokan daging ayam ras yang cukup di Siantar.

Berdasarkan survey PIHPS Pasokan, pasokan daging ayam ras di Februari 2023 mengalami peningkatan sebesar 35,4% (mtm). Sementara itu, deflasi pada ikan asin teri terjadi seiring dengan masuknya ikan asin teri dari Kota Tanjung Balai.

Berdasarkan kelompok pengeluaran, deflasi utamanya disumbang oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang mengalami deflasi sebesar -0,71% (mtm) dengan andil deflasi sebesar -0,28%.

Sementara itu, seluruh kelompok lainnya mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi disumbang oleh Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya yang mengalami inflasi sebesar 2,15% (mtm) dengan andil inflasi sebesar 0,11%.

Dalam upaya untuk mengendalikan Inflasi di bulan Februari 2023, TPID Kab/Kota di Wilayah Kerja KPwBI Pematang Siantar telah melaksanakan program , Monitoring harga komoditas secara harian melalui PIHPS maupun harga Diskoperindag

Program Pelaksanaan Pasar Murah 1-10 Februari 2023 di 8 titik Kota Pematang dengan total penjualan beras 32,6 ton; gula pasir 2,1 ton; minyak goreng 2400 liter; telur 1,4 ton

Pelaksanaan Pasar Murah/SPHP Beras di 2 titik Kab. Asahan 20-21 Februari 2023 sebanyak 3,5 ton beras medium. Pada 27 Februari 2023 dilaksanakan Rakor TPID Kab. Simalungun dimana isu yang dibahas diantaranya rencana pasar murah dan sidak pasar menjelang HBKN, penguatan Kerjasama Antar Daerah, serta program peningkatan produktivitas pertanian Kabupaten Simalungun.