HETANEWS.com - Penulis buku itu adalah Wernher von Braun, seorang ilmuwan roket. Buku yang ditulisnya berjudul Mars Project: A Technical Tale. Von Braun memang dikenal sebagai ilmuwan roket Nazi. Karena bekerja pada program pengembangan roket di sana pada awal karirnya.

Setelah berakhirnya Perang Dunia II, Amerika Serikat merekrut Von Braun dan sekitar 1.600 insinyur serta ilmuwan Jerman lainnya untuk bekerja dalam program intelijen rahasia yang dikenal sebagai Paperclip Operation

Setelah pindah ke AS, Von Braun gemar melakukan edukasi tentang dunia sains dengan memproduksi konten di berbagai media, termasuk buku, penampilan tamu di televisi, dan mainan.

Tujuannya untuk membuat cerita yang menjelaskan ide-ide ilmiah yang rumit kepada orang awam. Salah satunya dengan buku ‘fenomenalnya’ bergenre non fiksi ilmiah yang menggambarkan misi perjalanan ke Mars.

Dalam satu BAB di dalam buku itu, tertulis nama ‘Elon’. Apakah benar demikian atau hanya kebetulan saja?

Dilaporkan GreekReporter, Rabu (1/3), 'rahasia' ini mula-mula terbongkar kala salah satu followers berat Elon Musk bernama Toby Li menyebut bahwa ia memang telah ditakdirkan untuk membawa umat manusia ke Mars pada cuitan pemilik Tesla dan SpaceX itu.

Toby menerangkan keyakinannya itu dari sebuah cuplikan di BAB buku karangan Wernher von Braun.

"Berbicara tentang takdir, tahukah Anda bahwa buku "Mars Project" karya Von Braun tahun 1953 merujuk pada seseorang bernama Elon yang akan membawa manusia ke Mars? Sangat gila," kata Toby.

Lalu, Elon pun mempertanyakan kebenaran hal itu kepada dirinya dalam sebuah balasan di Twitter yang tercatat 2020 lalu. Nampak dengan semangat, Toby mengatakan kebenaran itu.

"Ya, itu nyata. Namun editor buku mungkin menambahkan kata "Elon" bisa menjadi suatu kemungkinan," ungkap dia.

Sayangnya, arti dari kata ‘Elon’ pada buku tersebut, tidak demikian. Pengguna lain, Pranay Pathole, menjelaskan ikut meluruskan hal itu.

Tapi 'Elon' yang dirujuk dalam buku Von Braun bukanlah nama orangnya melainkan nama jabatannya seperti presiden meritokratis terpilih. Jadi, nama Elon yang tercantum di situ bukanlah nama pengusaha yang kini memegang kendali Twitter.

"Ya itu memang benar. Ini adalah transkrip bahasa Inggris dari buku yang sama ... Tetapi "Elon" yang dirujuk oleh Von Braun dalam buku itu bukanlah nama orangnya melainkan nama jabatannya seperti presiden meritokratis terpilih," tulis Pranay.

Elon memang saat ini tengah menggebu-gebu agar umat manusia bisa ke Mars. Ia pernah mengatakan bahwa perusahaannya SpaceX berencana mengirim manusia ke Mars dalam sepuluh tahun ke depan.

Musk diwawancarai dalam sebuah episode Podcast Lex Fridman, di mana dia berbicara panjang lebar tentang tujuan perusahaannya untuk mencapai Planet Merah tersebut.

Jadi, Elon yang dimaksud dalam buku tersebut bukanlah Elon Musk. Yang terjadi adalah suatu ketidaksengajaan semata yang diutak-atik untuk menjadi pembenaran.