HETANEWS.com - Presiden Jokowi mengungkapkan bunga bersih bank (Net Interest Margin) atau NIM tumbuh 4,4 persen. Angka ini dilontarkan dari Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar.

"Sebelum masuk ke sini saya tanya Pak Ketua OJK NIM-nya berapa sih? Dijawab oleh Pak Ketua OJK 4,4 persen. Tinggi banget. Ini mungkin tertinggi di dunia," kata Jokowi di Hotel Shangri La Jakarta, Senin (6/2).

Sementara itu, kredit bank tumbuh sebesar 11,3 persen di 2022. Jokowi menilai angka tersebut sangat bagus dan dobel digit.

Tingkat permodalan berada di angka 25,68 persen. Angka ini, kata dia, lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi di angka 23,31 persen.

Menanggapi NIM bank yang tinggi, Kepala Eksekutif Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyampaikan pihaknya akan menganalisis lebih dalam terkait transparansi suku bunga.

"Di samping perdebatan suku bunga, memang ada concern Presiden dan teman-teman komisi XI DPR, jangan sampai tingkat suku bunga tinggi menghambat bisnis atau tidak membantu sektor tertentu seperti UMKM," ujar Dian.

Dian menilai ada hal yang diteliti dulu untuk bisa memastikan tingkat suku bunga ideal margin yang dapat diperoleh bank melalui dana simpanan.

"Banyak hal kita lihat seperti efisiensi bank, regulatory burden dan macam-macam kita teliti lebih lanjut. Dari perbankan belum bereaksi tingkat suku bunga karena masih ada kebijakan BI, ini kita harus perdalam," tuturnya.

Sumber: kumparan.com