JAKARTA, HETANEWS.com - Pakar Intelijen Soleman B. Ponto menilai Ferdy Sambo sengaja menyuruh Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E sebagai eksekutor penembak yang menghilangkan nyawa Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Hal ini menanggapi pernyataan Bharada E yang mengatakan dirinya hanya menjalankan perintah dalam mengeksekusi Brigadir J. Sebab, dirinya memiliki latar belakang paramiliter yang dididik agar patuh kepada atasan.

Ia menjelaskan, pernyataan yang disampaikan Eliezer itu ada dasar hukumnya yaitu sesuai dengan PP No 2 Tahun 2003 tentang disiplin Polri.

"Paramiliter itu sipil tapi yang berlaku disiplin militer. Materi dari PP ini itu menurun atau mencontoh materi dari undang-undang tentang disiplin militer. Disitu diatur betul tentang hubungan atasan dan bawahan. Dimana bawahan itu wajib patuh dan taat kepada atasan tanpa membantah perintah atau putusan," ujar Soleman B. Ponto, dikutip dari Program Kontroversi, Metro TV, Jumat 27 Januari 2023.

Menurutnya, berdasarkan hal tersebutlah yang membuat Ferdy Sambo memilih Bharada E untuk yang menembak Brigadir J.

"Ya betul bagi saya betul karena dia sudah tahu ini sifat dari brimob itu patuh dan taat kepada atasan. Karena apa, desain dia sejak masuk sudah seperti itu, latihan-latihannya seperti itu, ketika ada perintah seperti itu di otaknya memang tidak boleh berpikir oh ya saya hanya melaksanakan perintah," katanya.

Sumber: medcom.id