SIANTAR - Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa [PKB] Kota Pematang Siantar mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan PTPN III kepada warga pengelola tanah di Kelurahan Gurilla.
Ketua DPC PKB Imran Simanjuntak mengatakan, selama pengambilalihan lahan atau okupasi yang dilakukan pihak kebun melibatkan TNI Polri dan SatPol PP dihujani kritikan
Namun sejak Januari 2023, pihak PTPN III mengedepankan puluhan security yang selalu bentrok dengan warga. Adapun dalam bulan ini terjadi 3 kali bentrokan antar warga dan security.
Terakhir pada Rabu 25 Januari sedikitnya 10 orang warga terluka dan rumah warga dirusak.
“Entah asli atau bayaran namun yang pasti mereka (Security) bergerak leluasa seakan mendapat perlindungan dari aparat hukum,” kata Imran dalam siaran pers PKB Pematang Siantar dikutip, Jumat (25/7).
Imran menyebut PTPN III sengaja mengadu domba warga setempat dengan orang suruhan. Kekerasan pun tidak teratasi sebab tidak ada perlindungan dari aparat penegak hukum.
Situasi demikian sangat meresahkan dan menciptakan trauma berkepanjangan pada anak anak maupun orang dewasa yang bermukim di lahan tersebut.
“Keleluasaan security ataupun orang bayaran pihak PTPN III yang seakan mendapat perlindungan dari aparat hukum setiap hari melakukan kekerasan baik penghancuran paksa rumah warga,” katanya.
PKB Pematang Siantar, kata Imran, mendesak pemerintah agar memperhatikan penderitaan warga Gurilla yang menduduki lahan, agar tidak terjadi konflik yang berulang.
“Menteri BUMN harus bertanggung jawab mengganti kerugian material dan immaterial warga, serta mencopot Direktur PTPN III,” katanya.
Baca juga: Saat Wali Kota Susanti Abaikan Persoalan Gurilla, 10 Orang Terluka