SIANTAR - Pemko Siantar membuka dialog terkait memelihara ketentraman dan ketertiban umum yang dihadiri Forkopimda, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat di Gedung Serbaguna Bappeda, Jumat 20 Januari 2023.

Pada kesempatan ini, seruan Pematang Siantar sebagai kota toleransi sekaligus menyatakan tidak ada tindakan intoleran yang terjadi di Siantar.

"Dialog ini dalam rangka meningkatkan silaturahmi, dan sarana menyampaikan gagasan dan ide, sehingga dapat diakomodir," kata Wali Kota Susanti dikutip dari Siaran Pers Kominfo.

Kapolres Pematang Siantar AKBP Fernando menyinggung soal pelaksanaan bazar Imlek Fair beberapa waktu lalu yang berkaitan dengan izin keramaian.

Menurutnya, pembubaran tersebut tidak ada hubungannya dengan tindakan intoleransi.

Ia juga menegaskan tidak ada tindakan diskriminasi di Kota Pematang Siantar "Saya minta tolong, jaga kota kita ini. Jangan didorong oleh polarisasi," ujarnya.

Anton Winata selaku Ketua Satkom Gajah Mada menepis tudingan jika isu intoleransi yang sempat merebak dikaitkan dengan batalnya Imlek Fair 2023.

Ia memastikan organisasi yang dipimpinnya tidak pernah mengeluarkan statement soal intoleransi, akibat hajatan Imlek Fair.

"Persoalan ini cukup sampai di sini. Kami tidak akan menindaklanjuti lagi," tegasnya.

Di akhir acara, seluruh peserta dialog sepakat Kota Pematang Siantar adalah kota yang toleran dan tindakan intoleransi tidak pernah terjadi apalagi akibat batalnya Imlek Fair.

Baca juga: Saat Susanti dan Tokoh Tionghoa Bersilaturahmi: Sepakat Lawan Hoax