HETANEWS.com - Polres Nias Selatan telah mengamankan satu pelaku pembunuhan terhadap Lifimani Bu'ulolo (62). Pria lanjut usia (lansia) tersebut tewas setelah tertombak di bagian perut. Pelaku yang ditangkap berinisial LO (40).
Kasat Reskrim Polres Nias Selatan AKP Freddy Siagian menyebutkan pihaknya hingga saat ini masih memburu dua tersangka lainnya. Hingga saat ini polisi masih mendeteksi keberadaan para pelaku lain.
"(Pelaku) masih dalam pengejaran, belum tau di mana keberadaannya," kata AKP Freddy Siagian saat dikonfirmasi detikSumut, Kamis (12/1/2023).
Sebelumnya, Freddy menyebutkan peristiwa itu terjadi di Desa Faekhu Gaga, Umbunasi, Nias Selatan pada Kamis (29/12/2022) lalu. Saat itu, korban bersama keluarganya sedang berjalan menuju rumah mereka usai menghadiri sebuah pesta.
"Waktu itu sepulang dari pesta, mereka dihadang beberapa orang pelaku. Kemudian terjadilah pertengkaran, lalu korban ditombak bagian perutnya," kata AKP Freddy, Rabu (11/1/2023).
Freddy menyebutkan sebelum kejadian, korban dan pelaku memang sempat cekcok di sebuah pesta yang dihadiri mereka. Akibatnya, korban dan para pelaku itu diusir oleh penyelenggara pesta dan sejumlah warga.
Setelah diusir, korban dan pelaku yang juga warga Desa Faekhu Gaga itu memutuskan untuk pergi. Namun, tiba-tiba di tengah perjalanan, para pelaku menghadang korban dan keluarganya.
"Permasalahannya masih kami dalami, tapi mereka sempat bertengkar di pesta itu, sehingga diusir oleh orang pesta itu," kata Freddy.
Berdasarkan keterangan keluarga korban, kata Freddy, ada sekitar enam orang pelaku yang saat itu turut menghadang korban. Namun, dia mengaku hingga saat ini pihaknya masih menetapkan tiga orang tersangka.
Freddy menyampaikan tidak menutup kemungkinan pihaknya akan menetapkan tersangka lainnya dalam kasus ini.
"Menurut saksi-saksi ada sekitar enam orang, tapi yang bisa kita tetapkan sebagai tersangka masih tiga orang, satu sudah kita tangkap, dua lagi masih kita kejar," ungkapnya.
Freddy menyebut korban tewas di lokasi kejadian. Keluarga korban sempat berupaya untuk membawa korban ke puskemas terdekat. Namun, karena akses yang sulit, keluarga memutuskan untuk membawa korban pulang ke rumah.
"Saat kami datang ke rumah korban, tombaknya itu masih berada di posisi perutnya, belum dicabut," pungkasnya.