JAKARTA, HETANEWS.com - Hakim mengaku heran mengapa istri mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, naik lift bersama sopirnya, Kuat Ma'ruf, ke lantai 3 di rumah pribadi Jalan Saguling III, Jaksel. Padahal, lantai 3 rumah itu disebut sebagai area paling privat.

Hal itu disampaikan hakim saat Putri Candrawathi menjalani sidang pemeriksaan terdakwa kasus pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat. Momen Putri dan Kuat naik lift bareng itu terjadi setelah mereka tiba dari Magelang, Jawa Tengah, pada 8 Juli 2022.

"Ketika Saudara habis PCR, kan akhirnya Saudara naik ke lantai 3 bersama Kuat. Kenapa dengan Kuat?" tanya hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (11/1/2023).

"Saya tidak tahu kenapa Kuat ikut sama saya," jawab Putri.

"Loh, kan (naik) lift ke lantai 3?" tanya hakim.

"Tapi kan Kuat juga sudah lama dengan saya," ucap Putri.

Hakim pun heran Putri mengizinkan Kuat Ma'ruf yang merupakan sopir keluarga untuk menemaninya ke lantai 3 rumah Saguling. Hakim bertanya-tanya karena ruangan di lantai 3 itu disebut sebagai area paling privat keluarga Sambo. Hakim sendiri telah melakukan pengecekan langsung ke rumah pribadi Ferdy Sambo tersebut.

"Iya, itu kan masuk ke ruangan rumah Saudara, rumah Saudara yang paling privasi di lantai 3?" tanya hakim.

"Mungkin ditanyakan ke Kuat saja, Yang Mulia," ucap Putri.

"Tidak, saya tanyanya kepada Saudara, bukan sama Kuat," ujar hakim.

Putri kemudian mengaku tidak pernah meminta Kuat menemaninya naik ke lantai 3 rumah Saguling. Dia menyebut Kuat berinisiatif ikut.

"Mohon izin, Yang Mulia. Saya tidak memerintahkan Kuat untuk ikut, tapi dia sendiri inisiatif ikut dengan saya," katanya.

Tentang Privasi di Lantai 3 Rumah Pribadi Sambo

Pengacara Ferdy Sambo, Arman Hanis, sempat menjelaskan soal privasi di rumah pribadi Ferdy Sambo. Dia mengatakan orang yang ingin naik ke lantai 3 harus menggunakan sidik jari.

Hal itu disampaikan Arman menjelang majelis hakim melakukan pengecekan ke rumah Sambo. Dia mengatakan seluruh aktivitas di lantai 3 juga bisa dipantau oleh Sambo.

"Seluruh aktivitas di lantai 3 rumah Saguling mustahil luput dari pengawasan klien kami, di mana hanya anggota keluarga (lima orang) yang memiliki akses sidik jari, baik lift maupun akses tangga yang selama ini secara sepihak oleh saksi atau terdakwa RE katakan sebaliknya dan tidak sesuai dengan fakta di TKP," ujar Arman, Rabu (4/1).

Namun, cerita Arman itu berbeda dengan kesaksian ajudan Sambo, Bripka Ricky Rizal. Dalam persidangan, Ricky menyebut tak butuh sidik jari untuk menggunakan lift ke lantai 3 rumah tersebut. Namun, dia mengatakan ada ruangan di depan lift yang harus menggunakan sidik jari untuk membukanya.

"Kemudian saudara naik ke lantai 3 ketemu dengan Ferdy Sambo di ruang tamu di depan kamar Ferdy Sambo?" tanya hakim saat memeriksa Ricky sebagai terdakwa di PN Jaksel, Senin (9/1).

"Ruang keluarga," jawab Ricky.

"Kalau tidak salah ketika naik lift menggunakan sidik jari?" tanya hakim.

"Tidak Yang Mulia," jawab Ricky.

"Tapi akses menggunakan lantai 3 menggunakan sidik jari?" tanya hakim.

"Di depan lift itu ada pintu yang menggunakan akses sidik jari," jawab Ricky.

Momen Putri dan Kuat ke Lantai 3

Momen Putri Candrawathi dan Kuat Ma'ruf naik lift bersama ke lantai tiga rumah Saguling sebelumnya terungkap dari keterangan ahli digital forensic Puslabfor Bareskrim Polri, Hery Priyanto. Saat itu ahli memutar CCTV rumah Sambo di Jalan Saguling, Jakarta Selatan.

Dalam rekaman itu, terlihat Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi bersama naik lift ke lantai tiga rumah.

"15.00.17 (waktu CCTV) Yang Mulia, Kuat masuk lift," ujar Hery ketika memutar CCTV rumah Saguling dalam sidang, Selasa (20/12/2022).

Jaksa kemudian meminta Hery memperbesar rekaman tersebut hingga menampilkan keduanya menuju lantai berapa. Setelah diperbesar, diketahui keduanya menuju lantai yang sama, yakni lantai tiga rumah Saguling.

"Bisa di-zoom juga nomor lantainya? Zoom, nomor lantai 3, ya?" tanya jaksa.

"(Lantai) 3, Pak," kata Hery.

Dalam rekaman itu juga terlihat seseorang memakai kaus hitam membawa barang ke atas, tapi melalui tangga, tidak menggunakan lift seperti Kuat dan Putri. Waktu ajudan itu naik di CCTV pada 15.02.16.

Setelah ajudan itu naik tangga, terlihat Brigadir N Yosua Hutabarat menutup pintu yang terbuka bekas seseorang itu naik. Kemudian, Yosua di-swab oleh petugas swab.

Pada waktu CCTV 15.03.34 terlihat Kuat turun ke lantai 1, tetapi tidak menggunakan lift lagi. Dia turun dari tangga bersama satu ajudan berkaus hitam yang membawa barang tadi.

Sumber: detik.com