JAKARTA, HETANEWS.com - Sejumlah arkeolog di Jerman telah mengungkap beberapa bukti awal penggunaan pakaian oleh manusia yakni sekitar 300 ribu tahun lalu. Seperti apa kisahnya?

Dikutip dari CNN, bukti yang mendukung hal tersebut ditemukan di daerah Schoningen, sebelah utara Jerman. Buktinya berupa goresan pada cakar beruang gua.

"Kami menemukan tanda potongan di elemen dari tangan atau kaki yang mengandung sedikit daging atau lemak di tulangnya. Itu berlawanan dengan tanda potongan yang berasal dari penjagalan seekor binatang," kata mahasiswa doktoral di Tubingen University, Ivo Verheijen yang juga penulis studi ini.

Studi yang dibuat Ivo telah dipublikasikan di Journal of Human Evolution berjudul Early evidence for bear exploitation during MIS 9 from the site of Schöningen 12 (Germany). Ivo menulis hasil studi ini bersama ahli dari institusi lain yakni Britt M. Starkovich, Jordi Serangeli, Thijs van Kolfschoten, dan Nicholas J. Conrad.

Institusi-institusi yang terlibat antara lain The Senckenberg Centre for Human Evolution and Palaeoenvironment (SHEP) di Tübingen, Leiden University.

Ivo mengatakan, studi ini cukup signifikan karena pengetahuan soal cara manusia di zaman purba melindungi diri mereka "sangat sedikit diketahui."

Hal tersebut dikarenakan bulu, kulit dan material organik lainnya biasanya hanya bertahan sekitar 100 ribu tahun. Alhasil, bukti langsung soal pakaian prasejarah sangatlah jarang.

Beruang gua sendiri merupakan hewan yang berukuran besar seperti beruang kutub. Beruang ini punah sekitar 25 ribu tahun yang lalu.

Kulit beruang gua dinilai cocok untuk menjadi pakaian sederhana dan seprai. Hal itu karena kulitnya memiliki bulu luar yang panjang untuk membentuk lapisan pelindung udara. Selain itu, terdapat pula bulu pendek yang memiliki kemampuan insulasi yang baik.

Kemampuan insulasi itu penting bagi manusia purba dan beruang gua untuk menghadapi musim dingin.

"Penemuan goresan terbaru ini merupakan indikasi bahwa 300 ribu tahun lalu, orang-orang di sebelah utara Eropa bisa bertahan hidup melewati musim dingin karena kehangatan kult beruang," kata Ivo seperti dikutip situs resmi Tubingen University.

Lantas seperti apa pakaian manusia purba? Pakaian mereka mungkin terdiri dari kulit yang dikenakan menyelubungi tubuh tanpa ada jahitan penyambungnya.

Di sisi lain, Schoningen merupakan daerah penting bagi arkeologi. Pasalnya, di sanalah tombak tertua di dunia ditemukan.

Selain itu menurut Ivo, manusia purba juga memburu beruang sebagai bahan makanan. "Jika hanya binatang dewasa yang ditemukan di situs arkeologi, biasanya itu menjadi indikasi adanya perburuan," kata Ivo.

Sementara itu, Profesor Nicholas Conard selaku kepala riset Schoningen mengatakan penemuan ini mengindikasikan usaha awal manusia purba beradaptasi dengan iklim. "Jadi binatang tidak hanya untuk makanan, tetapi kulit mereka juga penting untuk bertahan hidup saat dingin," kata Conard.

Sumber: cnnindonesia.com