JAKARTA, HETANEWS.com - Usai membongkar dan meneliti dua sarkofagus yang terawat yang ditemukan di bawah lantai menara Katedral Notre-Dame, Prancis, April, para ahli menemukan kondisi mengejutkan dari salah satu tulang-belulang manusia.
Katedral Notre-Dame saat ini masih dalam proses renovasi setelah kebakaran hebat pada 2019. Dua sarkofagus itu ditemukan di bawah lantai menara yang juga masih dalam proses renovasi.
Dikutip dari Ancient Origins, tulang-belulang pada satu sarkofagus merupakan milik salah satu petinggi Katedral. Sementara, tulang di dalam sarkofagus lainnya kepunyaan satu ksatria kavaleri muda.
Para ahli kemudian berhasil mengidentifikasi petinggi Katedral tersebut bernama Antoine de la Porte. Ia merupakan kanon dari Katedral Notre-Dame yang meninggal pada malam Natal tahun 1710 di usia 83 tahun.
De la Porte disebut orang yang pintar, berpengaruh dan kaya yang memiliki beberapa karya seni yang kini terpajang di Museum Louvre. Sayangnya, para ahli tidak berhasil mengidentifikasi pemilik tulang-belulang kedua sehingga cuma menamakannya sebagai "Sang Ksatria".
Namun demikian, para ahli menemukan fakta unik dari tulang tengkorak Sang Ksatria. Mereka melihat tulang tengkoraknya memanjang pada bagian belakang.
Diduga, hal itu terjadi karena ketika umurnya baru tiga bulan, ia dipakaikan ikat kepala yang sangat ketat. Hal tersebut membuat tulang tengkoraknya memanjang ke belakang.
Para ahli juga menemukan jasad Sang Ksatria diawetkan serta dikubur bersamaan dengan mahkota bunga. Diduga, Sang Ksatria merupakan salah satu bagian dari pasukan elit Prancis pada abad ke-14.
Pondasi Notre Dame diletakkan oleh Paus Alexander III pada tahun 1163 Masehi. Namun pada 2019, kebakaran hebat hampir benar-benar menghancurkan peninggalan Abad Pertengahan tersebut.
Setelah menghabiskan waktu dua tahun menyelamatkan pondasinya, pemerintah Prancis pada tahun ini memulai pekerjaan memperbaiki menara kayu yang dibangun pada 18 April 1859.
Menara tersebut memiliki tinggi 96 meter atau 18 meter lebih tinggi daripada aslinya. Di bawah lantai menara ini bersamaan dengan dua sarkofagus, ditemukan pula beberapa makam yang berisi ratusan tangan, kaki, wajah, dan tumbuhan yang terfragmentasi dari patung batu.
Mengutip Guardian, penemuan sarkofagus sendiri diungkap oleh Institut Arkeologi Nasional Prancis, Inrap. Tim tersebut dipanggil untuk melakukan 'penggalian pencegahan' di bawah lantai menara Katedral pada Februari dan April.
Itu dilakukan sebelum peletakan perancah (scaffolding) setinggi 30 meter dengan berat 600 ton dibangun untuk merekonstruksi lagi menara Notre Dame.
"Sarkofagus berisikan tubuh manusia bukanlah obyek arkeologis. Itu adalah sisa tubuh manusia dan kami harus memperlakukannya dengan rasa hormat ketika memeriksa sarkofagus dan menganalisa tubuh itu beserta obyek lainnya," kata Presiden Inrap, Dominique Garcia.
"Mungkin saja, sarkofagus ini akan dikuburkan lagi di bagian lain Katedral. Masih terlalu dini untuk mengatakannya," ujar Garcia soal kemungkinan sarkofagus itu akan disemayamkan.
Sumber: cnnindonesia.com