JAKARTA, HETANEWS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia bukan karena tingginya mobilitas. “Kenaikan itu oleh varian baru, bukan karena mobilitas faktor terbesarnya,” kata dia di Bandung, Rabu, 14 Desember 2022.
Budi Gunadi mengatakan, sedikitnya dua varian baru yang menyumbang kenaikan kasus Covid-19 saat ini yakni varian XBB dan BQ.1. “Sekarang varian baru kita sudah masuk XBB da BQ.1,” kata dia.
Budi mengatakan, lonjakan kasus yang terjadi karena varian baru diklaimnya sudah mulai turun. Tren turun tersebut diklaimnya tidak akan mempengaruhi risiko kenaikan penularan pada libur panjang Natal dan Tahun Baru.
“Sekarang sudah sampai puncak, sudah cenderung menurun. Jadi Insya Allah sudah bisa liburan dengan tenang,”kata Budi.
Soal Stunting
Pada kesempatan yang sama, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penurunan angka stunting di Jawa Barat penting untuk capai target nasional. “Jawa Barat ini penting sekali untuk bisa menurunkan angka stunting nasional karena penduduknya paling banyak, balitanya juga paling banyak. Jadi kalau Jawa Barat sukses, nasional pasti akan sukses menurunkan stunting dari 24 persen ke 14 persen,” kata dia, di sela Jabar Stunting Summit di Gedung Sate Bandung, Rabu, 14 Desember 2022.
Budi mengatakan, kehadiran dirinya untuk mengapresiasi upaya pemerintah provinsi menjalankan sejumlah program yang membantu percepatan penurunan angka stunting. Sejumlah program tersebut akan direplikasi di daerah lainnya di Indonesia.
“Saya sudah minta izin ke Pak Gub, ini idenya bagus, boleh ya dicontek, diambil, dibagikan ke daerah-daerah lain supaya juga bisa diterapkan di daerah-daerah lain. Kalau semangat seluruh kepala daerah mendekat Jawa Barat, Insya Allah harusnya target 14 persen secara nasional bisa kita capai,” kata Budi.
Budi mengatakan, pada Januari 2023 data terbaru prevalensi stunting tiap daerah yang diperoleh lewat survei akan dirilis. Survei stunting diakuinya sempat terkendali karena ada daerah yang menolak untuk melaukan survei. Namun Budi menolak menyebutkan daerah yang dimaksudnya.
“Kita meliat ada beberapa memang yang kesulitan sosialnya, kesulitan geografinya, kesulitan politiknya untuk melakukan survei. Tapi sudah kita atasi, dan Insya Allah nanti awal tahun depan akan keluar angkanya,” kata Budi.
Sumber: tempo.co