ASAHAN, HETANEWS.com - Puluhan tenaga kesehatan (nakes) di Asahan, Sumatera Utara (Sumut) yang berstatus tenaga kontrak sukarela (TKS) bekerja di sejumlah Puskesmas melakukan aksi menginap di teras kantor gedung DPRD Asahan. Hujan yang mengguyur Asahan di malam hari tak menyurutkan niat nakes tersebut.
Para nakes masih berada di teras kantor gedung wakil rakyat tersebut. Ada sekitar 30 orang perawat terdiri dari pria dan wanita yang melakukan aksi menginap. Mereka datang lengkap dengan pakaian putih-putih ala tenaga kesehatan.
"Aksi ini sebagai simbol protes dan kekecewaan kita sekaligus mengawal keputusan dalam rapat paripurna di DPRD Asahan ini yang salah satu agendanya itu mengesahkan tambahan anggaran untuk teman-teman ini yang kita ajukan hanya Rp 300 ribu per bulan," kata Andre Ansulin koordinasi nakes saat diwawancarai wartawan di halaman kantor DPRD Asahan.
Ia menambahkan sebelumnya mereka sudah menggelar beberapa kali aksi unjuk rasa menuntut kesejahteraan nakes yang berstatus TKS di Asahan hingga melakukan aksi jahit mulut beberapa waktu lalu namun hingga saat ini belum ada kepastian hasil dari perjuangan mereka.
"Beberapa waktu lalu Kadis Kesehatan sudah menerbitkan nota dinas terkait penyusunan anggaran intensif tenaga kesehatan ditampung dalam APBD 2023. Ini kesepakatan diambil dalam paripurna besok makanya kita kawal dengan aksi menginap di sini," ujarnya.
Sebelumnya, lima nakes di Asahan menggelar aksi jahit mulut sebagai bentuk protes tak ada kejelasan status profesi mereka. Aksi itu digelar pada Selasa 27 September 2022 lalu.
Syahrizal salah seorang tenaga kesehatan TKS di Asahan menyebutkan rata-rata rekannya ini telah mengabdi antara 5 tahun hingga 16 tahun tanpa diupah dengan layak.
"Belasan tahun rekan kami bekerja di Pustu (Puskesmas Pembantu), tidak digaji dengan yang layak. Ada yang menerima Rp 100 sampai Rp 300 per bulan gajinya disisihkan dari PNS-PNS di Puskesmas tempat kami bekerja, ada yang bidan perawat dan tenaga farmasi," kata dia saat diwawancarai detikSumut, (27/11) lalu.