HETANEWS.com - Update kasus Subang terkini membahas tentang Yoris, salah satu saksi kunci pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu. Yoris kini dicurigai gara-gara jejaknya tak ada di TKP kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Penyidik justru cuma menemukan sidik jari Yosef dan Danu di sana. Pemilik akun Youtube Wahyu Seno melihat ini sebagai sebuah keanehan. Wahyu Seno membahas penyebab jejak Yoris sulit ditemukan oleh penyidik kepolisian.
Menurut Wahyu, hal itu bisa terjadi lantaran pembersihan rumah TKP oleh para pelaku sebelum meninggalkan kediaman Tuti dan Amel tersebut.
“Kemungkinan jangan-jangan karena pembersihan semua jejak oleh si pelaku sampai-sampai jejak Yoris yang lama pun ikut terhapus.
Apa yang digunakan oleh pelaku ini sampai jejaknya tidak tertinggal sama sekali,” kata Wahyu.
Serangan Kubu Yosef kepada Danu
Sementara itu, serangan kubu Yosef - Yoris terhadap kubu Danu terkait Berita Acara Pemeriksaan (BAP) juga jadi sorotan. Melansir dari tayangan di channel youtube Koin Seribu 77, Kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat, menyebut Danu tak mau menandatangani salah satu BAP.
Bahkan, Rohman mendapat info kalau Danu sempat bolak-balik kantor polisi saat pemeriksaan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. Rohman mengaku dapat info ini dari Kapolres Subang.
"Informasi berkaitan BAP beberapa hari pasca diklarifikasi anjing pelacak saya terima bukan dari orang lain. Saya dengar sendiri di hadapan pak kades, di hadapan pak Yosef," terang Rohman dikutip dari channel youtube Koin Seribu 77.
Dijelaskan Rohman, saat itu ada Yoris dan istrinya, Yanti Jubaedah yang menceritakan bagaimana proses BAP yang dilakukan Danu.
"3 hari berturut-turut mereka di BAP bolak balik kantor polisi. Menurut keterangan Yoris, Danu tidak mau menandatangani dan mengakui keterangan itu bohong," ungkap Rohman.
Dalam kanal YouTube Subang Hijau, Danu memberikan pengakuan tegas terkait tudingan tersebut. Danu menegaskan dirinya sudah menandatangani semua berkas BAP.
“Semua sudah saya tanda tangani,” kata Danu.
Danu juga menyampaikan harapannya tentang kasus Subang. Ia berharap pelakunya segera terungkap dan dihukum seberat-beratnya.
Polisi Terkesan Lambat Ungkap Pembunuh
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo, membeberkan alasan penyidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang terkesan lambat.
Menurut Ibrahim, hal itu lantaran pihaknya tak mau tergesa-gesa menentukan siapa pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu. Kombes Ibrahim Tompo mengatakan polisi memiliki berbagai kendala dalam mengungkap kasus Subang.
"Memang ini terkesan agak lambat, penyidik berusaha untuk berhati-hati dalam memutuskan dan menetapkan mengarah adanya tersangka," ujarnya, kepada Tribunjabar.id, Selasa (13/9/2022).
"Ini harus memenuhi pasal 184 KUHAP, alat bukti harus betul-betul bisa diselaraskan dengan undang-undang sehingga tak bisa sembarangan menetapkan orang," katanya.
Upaya mengungkap kasus tersebut, kata Ibrahim Tompo, penyidik pun sudah memeriksa 122 saksi dan 218 alat bukti.
"Sampai saat ini penyidik berusaha keras untuk mengungkap perkaranya.
Kami cuma mohon doa saja supaya cepat terungkap dan penyampaian terhadap progres penyidikan tetap berjalan," ucapnya.
Yoris dan Yosef Diisukan Tak Harmonis
Sementara itu, beredar isu ketidakharmonisan Yoris dan Yosef. Yoris dan Yosef merupakan saksi kunci kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang sering jadi sorotan.
Mereka juga merupakan keluarga para korban, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu. Kini tengah beredar isu kalau hubungan Yoris dan Yosef tak harmonis gara-gara renovasi makam para korban.
Hal ini terungkap dalam kanal YouTube @Anjar Asmara di Thailand, akun youtube yang sering membahas Kasus Subang. Bahkan si pemilik akun menyebut bisa jadi ketidakharmonisan Yoris dan Yosef dimanfaatkan oleh si pelaku.
“Ketidakharmonisan mereka dimanfaatkan oleh dalang dan pelakunya,” kata Anjas.
Sementara itu, saksi kunci lain, Danu, juga dibahas di channel youtube Sebelum Pukul Tiga. Si pemilik akun, Cecep, menyebut Danu seperti menyimpan sesuatu terkait kasus pembunuhan yang menimpa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ini.
“Raut wajah dia (Danu) itu banyak sekali menyimpan sesuatu, bukan seperti orang yang tertekan.
Seperti menyimpan sesuatu yang ingin diungkapkan, tapi apabila mengungkapkannya dia (Danu) akan mengalami kerugian yang sangat luar biasa besarnya,” kata Cecep.
Cecep juga menganggap Danu sebagai sosok cerdas, bukan lugu dan polos seperti orang kira.
“Saya tidak menganggap beliau ini (Danu) ini adalah pribadi yang lugu, beliau ini adalah orang yang sangat cerdas" ujar Cecep.
Danu juga pernah dibahas pemilik channel youtube Wahyu Seno. Wahyu Seno mengomentari keterkaitan Yosef dan Danu. Sidik jari Yosef kembali disinggung oleh salah satu channel youtube yang mengulas kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, yakni Wahyu Seno.
Tak hanya itu, puntung rokok milik Danu di TKP pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu juga diungkit-ungkit lagi. Pemilik channel Youtube Wahyu Seno menyebut Penyidik telah menemukan banyak sidik jari yang mengarah kepada pak Yosef.
Rohman Hidayat selaku kuasa hukum menyatakan hal tersebut wajar, jika ditemukan banyak sidik jari karena TKP berada di rumah pak Yosef. Menurut Wahyu Seo, penyidik harus mencocokkan sidik jari tersebut dengan waktu kejadian pembunuhan Tuti dan Amel.
"Dan juga DNA puntung rokok yang mengarah kepada saksi Ramdanu, apakah cocok di waktu kejadian meninggalnya kedua korban. Jika sama, berarti Ramdanu juga berada di lokasi saat kejadian itu terjadi," kata Wahyu Seno.
Sumber: tribunnews.com