JAKARTA, HETANEWS.com - Pengamat Politik, Rocky Gerung, turut menyorot kasus pembunuhan berencana Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang melibatkan nama Ferdy Sambo.
Menurut Rocky Gerung, banyak pihak yang was-was dengan Ferdy Sambo. Ia juga menilai kasus Ferdy Sambo ini mengancam banyak pihak lantaran akan membuka fakta yang menggemparkan.
"Kasus Ferdy Sambo justru membuat kita bening melihat kerapuhan institusi itu sampai ke tingkat yang paling tinggi pada akhirnya," kata Rocky Gerung, dikutip Populis.id dari Channel YouTube Rocky Gerung Official, Kamis, (22/9/2022).
Selain itu, Rocky Gerung juga menyorot soal dugaan korupsi dan pihak yang merasa was-was jika kasus Ferdy Sambo sampai ke pengadilan.
"Orang was-was kalau Sambo masuk pengadilan. Apakah Sambo akan menjadi semacam pintu untuk membuka korupsi yang semakin gila dalam peristiwa ini atau justru kasus ini akhirnya tidak bisa dibuka," tambahnya.
Kemudian, Rocky Gerung, menganalogikan kasus Ferdy Sambo bagikan kapal Titanic yang mustahil untuk tenggelam, namun karena sedikit kesalahan hancurlah kapal pesiar nan mewah tersebut.
"Sambo ini semacam kapal besar yang gak bisa tenggelam, terlalu besar untuk tenggelam. Sama seperti Titanic dibuat orang merasa Titanic gak bisa tenggelam, dia terlalu besar untuk tenggelam. Akhirnya suatu kecelakaan kecil di malam pestapora di atas Titanic itu memberantakkan kapal itu," ujarnya.
Selain itu, Rocky Gerung, menyebut, Ferdy Sambo belum mengeluarkan senjata pamungkasnya untuk menghadapi kasus pembunuhan Brigadir J yang dilakukannya.
"Kelihatannya sebagai terdakwa Ferdy Sambo belum mengeluarkan kartu yang dia turunkan," ucapnya.
Rocky Gerung juga menyebut, kasus ferdy Sambo yang tak kunjung selesai ini dapat mengandung muatan politik. Bahkan ia tak segan membahas tentang sebuah kondisi yang sangat berantakan.
"Sambo ini semacam kapal besar yang gak bisa tenggelam, terlalu besar untuk tenggelam. Sama seperti Titanic dibuat orang merasa Titanic gak bisa tenggelam, dia terlalu besar untuk tenggelam. Akhirnya suatu kecelakaan kecil di malam pestapora di atas Titanic itu memberantakkan kapal itu," ujarnya.
Selain itu, Rocky Gerung, menyebut, Ferdy Sambo belum mengeluarkan senjata pamungkasnya untuk menghadapi kasus pembunuhan Brigadir J yang dilakukannya.
"Kelihatannya sebagai terdakwa Ferdy Sambo belum mengeluarkan kartu yang dia turunkan," ucapnya.
Rocky Gerung juga menyebut, kasus ferdy Sambo yang tak kunjung selesai ini dapat mengandung muatan politik. Bahkan ia tak segan membahas tentang sebuah kondisi yang sangat berantakan.
"Perkara Ferdy Sambo ini akan kompleks karena di dalamnya ada kepentingan yang makin lama makin berlapis-lapis, dan politisasi kasus ini masih akan terus berlanjut karena Ferdy Sambo mewakili satu kondisi yang betul-betul berantakan. Kita akhirnya lihat pat gulipat, sogok menyogok, ancam mengancam terjadi di belakang kriminalnya Ferdy Sambo. Ancam mengancam politik terjadi, intai mengintai jabatan juga terjadi," jelasnya.