SIANTAR, HETANEWS.com - Pemko Siantar disorot lantaran realisasi anggaran yang masih sangat rendah hingga Agustus 2022. Hal ini dinilai mengganggu pertumbuhan ekonomi.
Sorotan rendahnya anggaran bergulir saat rapat paripurna pembahasan Ranperda RPJMD tahun 2022-2027 di DPRD Siantar pekan lalu. Sejumlah fraksi menilai dan menyampaikan pendapat.
dr Susanti Dewayani selaku Plt Walikota Siantar mengatakan rendahnya realisasi anggaran disebabkan adanya perubahan proses bisnis sistem pengadaan barang dan jasa. Ia mengatakan realisasi belanja modal saat ini sedang berproses.
“Apabila seluruh berkas yang diperlukan sudah lengkap, maka dapat direalisasikan. Terjadinya proses perlambatan realisasi pada tahun anggaran ini disebabkan adanya perubahan dalam proses bisnis sistem pengadaan barang dan jasa,” ujar dr Susanti dalam paripurna DPRD penyampaian nota jawaban atas pemandangan umum fraksi, Sabtu 13 Agustus 2022.
Susanti tak memberi penjelasan rinci mengenai perubahan proses bisnis sistem pengadaan barang dan jasa itu.
Namun dirinya memastikan Pemerintah Kota Pematang Siantar tetap berupaya dalam melakukan percepatan realisasi APBD Tahun Anggaran 2022.
Soal minmya realisasi anggaran, Fraksi Golkar juga menyoroti Belanja Modal yang mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 97.825.678.104,00 dan sampai dengan semester pertama, baru terealisasi sebesar Rp2.166.475.377,00 atau 2,21 persen.
Baca juga: Rendahnya Serapan Anggaran Pertanda Ketidakmampuan Pemerintah Capai Target Pembangunan