SIANTAR, HETANEWS.com - Dinas Kesehatan [Dinkes] Kota Siantar berupaya menanggulangi kasus DBD agar tidak semakin berkembang. Selain meneliti nyamuk Aedes Aegypti, juga dibentuk Tim Gerak Cepat Tingkat Kelurahan.
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) dr Yuliana Sara Erika Silitonga dalam keterangannya mengatakan, puskesmas, camat, lurah, hingga RT/RW melakukan berbagai antisipasi untuk pengendalian kasus DBD.
Diantaranya membentuk Tim Gerak Cepat Kelurahan, mengaktifkan Pokjanal DBD, menggiatkan kembali Jumat Bersih bersama RT/RW, lurah, camat, dan masyarakat.
Kemudian pemberantasan sarang nyamuk, Gerakan 1 Rumah 1 Juru Pemantau Jentik; dan Fogging pada lokasi kasus DBD (2 siklus dengan interval 1 minggu.
Dinkes, kata Erika, bekerjasama dengan Dinkes Sumut dan Kemenkes melalui Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) meneliti jenis serotype dari virus Dengue yang berkembang saat ini.
Siantar Dikepung Nyamuk DBD, Ditetapkan Status KLB
“Hasilnya, diketahui ada 4 serotype virus Dengue. Sehingga cara pengendalian kasus DBD harus lebih tepat lagi,” kata Erika dalam siaran pers, Kamis (14/7/2022).
Kerjasama ini juga meneliti resistensi nyamuk Aedes Aegypti sebagai pembawa virus Dengue terhadap insektisida, yang digunakan untuk fogging agar lebih efektif dan efisien membasmi nyamuk Aedes Aegypti.
Dalam hal ini Puskesmas tetap melakukan penyuluhan tentang DBD dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta 3M.
dr Erika menambahkan, pengendalian dan penanggulangan penyebaran kasus DBD berada di level individu dan masyarakat. Ia mengimbau masyarakat bersama-sama memberantas sarang nyamuk dan Gerakan 1 Rumah 1 Juru Pemantau Jentik.
"Puskesmas melakukan larvasida untuk tempat-tempat penampungan air yang tidak bisa dibersihkan secara berkala," sebutnya.
7 Orang Meninggal Karena DBD, Dinkes Imbau Warga Berantas Sarang Nyamuk