SIANTAR, HETANEWS.COM - Pengurus Kota (Pengkot) eSports Indonesia mengapresiasi penuh dan menyatakan sangat positif Gebyar Olahraga Piala Wali Kota Pematangsiantar yang digelar KONI setempat.
Apresiasi itu disampaikan Ketua Umum Pengkot eSport Indonesia Pematangsiantar Denny Gusman melalui Sekretaris Umum Yowanda ketika berbincang-bincang dan sekaligus menyerahkan hasil pertandingan eSports di sekretariat KONI, komplek Dinas Pariwisata, Jl. Singosari, Kamis (14/7).
Menurut Yowanda, Gebyar Olahraga bisa sebagai wadah bertanding, meski tidak bisa mengelakkan klub eSports bertanding di luar eSports Indonesia dan banyak memang turnamen legal, tapi mereka tidak tau ujungnya bakal kemana.
Dengan digelarnya Gebyar Olahraga itu, menurut Yowanda, atlet-atlet akan didata pihaknya, terutama yang terdaftar di KONI dan ke depan diharapkan bisa menjadi atlet Pematangsiantar.
Mengenai prestasi yang sudah ada, Yowanda menyebutkan di tingkat pelajar sudah berangkat ke tingkat nasional dan memang belum menjadi juara I, tapi masih runner up dan di free fire, salah satu atlet Pematangsiantar yang ikut memperkuat tim Indonesia, meraih medali emas bersama timnya di Sea Games baru-baru ini.
Menyinggung hasil pertandingan eSports di Gebyar Olahraga, Yowanda menyebutkan pertandingan sudah digelar di pelataran parkir lantai dua Ramayana, Jl. Pantoan pada 2-3 Juli setelah technical meeting di sekretariat Pengkot eSports Indonesia, Komplek Kereta Api, Jl. Ade Irma SN pada 1 Juli 2022 dan keluar sebagai juara I Arra Junior, II SOG dan III Sisurang dalam pertandingan mobile legends.
Tentang insiden yang terjadi saat pertandingan, Yowanda menjelaskan, di perempat final ada cekcok yang tidak bisa dihindari, dimana cekcoknya terlalu mengintimidasi lawan, karena dalam game dan mungkin bertemu lawan, keadaan kita dalam keadaan menang dan lawan mengintimidasi.
Menurut Yowanda, itu bisa menjadi balik poin, karena eSports itu lebih ke pertandingan mental. Ketika diintimidasi, yang diintimidas bereaksi, hingga terjadi cekcok, karena itu, sesuai technical meeting, telah dibuat aturan, tidak boleh mengintimidasi lawan atau memancing keributan.
Dalam aturan telah ditegaskan, bila melakukan intimidasi, panitia berhak mendiskualifikasi, hingga dengan secara terpaksa, karena tidak ada jalan tengah lagi, kedua tim pemain yang cekcok didiskualifikasi.
Pada kesempatan itu, Yowanda mengharapkan ke depan, kalau sudah mulai tertata dan Pematangsiantar telah mempunyai klub eSports, pihaknya akan mengikuti kegiatan di luar Pematangsiantar dan yang mungkin Selekda tingkat Sumut.
Yowanda juga memberikan saran dan masukan ke depan, agar kegiatan seperti Gebyar Olahraga itu sering dilakukan, karena itulah yang bakal dilakukan sebagai sarana latihan para atlet, hingga mereka terus berkembang, tidak hanya start, main game dan seharinya itu-itu saja.
Menurut Yowanda, pihaknya bisa mengedukasi para pemain game, bagaimana jam mereka untuk latihan main game, karena game itu bisa berprestasi di khalayak ramai dan sebetulnya game itu sehat, sama seperti bermain dengan strategi dan ada latihan tertentu untuk itu, tentang item dan lainnya.
Mengenai pembinaan atlet, menurut Yowanda, pihaknya sudah mulai serius dan secara pelan-pelan sudah ada di sekretariat Pengkot eSports Indonesia, atlet mobile legends yang dibina.