SIANTAR, HETANEWS.com - Kasus Demam Berdarah Dengue [DBD] ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa [KLB]. Penyebabnya angka kasus DBD di Siantar terus meningkat sejak Januari hingga hari ini 14 Juli 2022.
Data terbaru tercatat 769 kasus DBD, 7 orang diantaranya meninggal dunia [Januari- Mei] dan 19 orang menjalani perawatan medis di rumah sakit [Per 10 Juli]
Dalam keterangan pada Rabu (13/7), dr Erika Silitonga dari Dinkes Siantar mengatakan titik penyebaran kasus DBD meliputi 8 kecamatan.
Erika menyebut Dinkes telah membentuk Tim Gerak Cepat (TGC) Lintas Sektor hingga Kelurahan, Intensifikasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), penyuluhan serta Fogging.
Namun permasalahan yang dihadapi, kata dia, enam minggu sejak dinyatakan KLB tidak menunjukkan penurunan kasus yang signifikan.
Permasalahan lainnya adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan PSN, sehingga kasus tambahan dan berulang didapatkan di tempat yang sama.
Senada dengan Erika, Epidemiologi Muda Bidang Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Siantar, Domen Silalahi mengatakan, selain pemerintah, upaya masyarakat dalam PSN di lingkungan tempat tinggal sangat dibutuhkan saat ini.
“Penyebabnya juga karena rendahnya kesadaran masyarakat untuk PSN,” ujar Domen di kantornya, Kamis (14/7)
Domen Silalahi mengimbau masyarakat ikut memberantas sarang nyamuk di lingkungan tempat tinggal. Kata dia, abainya masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk mengakibatkan kasus DBD sulit ditanggulangi.
Baca juga: 7 Orang Meninggal Karena DBD, Dinkes Imbau Warga Berantas Sarang Nyamuk