JAKARTA, HETANEWS.com - Masyarakat Indonesia akhirnya diperbolehkan mudik Lebaran setelah dua tahun pemerintah melarang tradisi pulang kampung tersebut. Animo masyarakat untuk mudik seolah memuncak sehingga mobilitas warga pun meningkat.
Lantas, bagaimana pengaruh meningkatnya mobilitas penduduk dengan perkembangan kasus Covid-19?
Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono memprediksi, kasus Covid-19 akan meningkat pasca-mudik Lebaran.
Namun, menurut dia, peningkatan kasus Covid-19 masih bisa dikendalikan, mengingat masyarakat di Jawa-Bali sudah memiliki imunitas terhadap Covid-19 sekitar 99 persen.
"Jadi walaupun ada penularan meningkat, pandemi Covid-19 ini akan terkendali, tetap terkendali seperti dalam kondisi yang sekarang ada kasus tetapi enggak terlalu banyak," kata Pandu saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/5/2022).
Pandu mengatakan, kegiatan mudik ini sekaligus untuk melihat apakah tingkat imunitas masyarakat di Jawa-Bali dapat menekan peningkatan kasus Covid-19.
Ia mengatakan, penularan Covid-19 bisa ditekan bila seluruh masyarakat taat menerapkan protokol kesehatan. Namun, selama kegiatan mudik penerapan protokol kesehatan sulit dilakukan.
"Maka peristiwa mudik ini ujian besar apakah betul tingkat imunitas penduduk bisa menekan kasus Covid-19 karena mobilitas risikonya penularan," ujar dia.
Pandu juga mengatakan, Indonesia termasuk negara yang beruntung karena melaksanakan program vaksinasi dosis ketiga atau booster tiga bulan sebelum Ramadhan sehingga para pemudik mendapatkan proteksi.
"Jadi pas lagi mobilitas tinggi kita sudah siap dari segi imunitas," ucap dia.
Sumber: kompas.com