Jakarta, hetanews.com - Perang Rusia dan Ukraina masih berlangsung, membuat harga minyak mentah kembali memanas. Pagi tadi, harga minyak jenis Brent naik USD 1,06 atau 0,9 persen menjadi USD 122,66 per barel karena pasokan terbatas.

Panasnya konflik geopolitik ini diwaspadai oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Apalagi Indonesia merupakan importir minyak sejak 2004.

"Jadi sekarang ini dengan adanya isu geopolitik, ya kita juga harus mempertimbangkan ke depan antisipasi apakah ini akan berkepanjangan atau enggak. Apakah akan berdampak terhadap perdagangan minyak dunia?" katanya usai acara Energy Transitions Working Group (ETWG) 1 Presidensi G20 di Hotel Sheraton Mustika, Kabupaten Sleman, DIY, Kamis (24/3).

Dia mengatakan beberapa hari yang lalu telah berbicara dengan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC). Di situ, disampaikan bahwa dari segi suplai, minyak OPEC bisa menjaga stok dunia. Namun terkait harga, mereka tidak bisa memastikan pergerakannya yang fluktuatif.

"Kalau ini berkepanjangan, maka akan berdampak cukup serius terhadap perekonomian dunia. Jadi kita cermati dulu. Cuma memang kalau kelamaan, bebannya boleh juga. Ya kita lihat dampaknya di semester 2," katanya.

Pasokan minyak mentah dunia yang terganggu berimbas pada meningkatnya harga minyak tersebut. Meski demikian, para pedagang tetap mempertimbangkan tambahan pasokan, seiring adanya laporan kerusakan di sistem terminal ekspor utama akibat badai di Laut Hitam.

Brent, salah satu jenis minyak mentah yang diperdagangkan di dunia mengalami kenaikan sekitar USD 1,06 atau 0,9 persen menjadi USD 122,66 per barel. Minyak di Texas, Amerika bagian Barat meningkat sekitar 79 sen atau 0,7 persen menjadi USD 115.68 per barel pada 0051 GMT. Kontrak AS membuka sesi ini dengan turun sedikit.

Kedua kontrak tercatat naik tajam pada minggu ini, dengan Brent naik lebih dari USD 14 atau setara 13 persen sejak Senin. Sementara WTI naik lebih dari USD 10 atau 10 persen akibat kekhawatiran gangguan pasokan dari invasi Rusia ke Ukraina.

sumber: kumparan.com