HETANEWS.com - Video yang memperlihatkan keributan antara pedagang nasi dan seorang pria viral di media sosial. Peristiwa disebutkan terjadi di Kota Tebing, Sumatera Utara.
Dalam tiga video yang beredar, tampak pria tersebut ingin menyiram pemilik warung dengan benda yang berada di dalam ember, lalu sejumlah orang melerainya.
Di narasi video, pemilik warung bernama Nisa Chairul menjelaskan bahwa warungnya dirusak oleh pria di dalam video. Dia bahkan menyebut lelaki itu anak seorang polisi di Polres Tebing Tinggi.
“Apakah masih ada hukum di Tebing Tinggi ini, saya cuma pedagang kecil yang mencari sesuap nasi, namun seseorang laki laki yang mengaku anak oknum polisi Polres Tebing Tinggi, melakukan pengerusakan ke warung saya ANNISA AMPERA,” ujar Nisa di postingannya.
Dia juga mengatakan bahwa setelah kejadian itu, laporannya ke Polres Tebing Tinggi ditolak.
“Namun sangat disesalkan ketika membuat laporan kepada Polres Tebing Tinggi, tidak diterima karena menyangkut anak oknum polisi Polres Tebing Tinggi,”ujarnya
“Saya harap Bapak Kapolres Tebing Tinggi dan Kapolda Sumut dapat memberikan keadilan kepada saya, masyarakat kecil ini. Apakah seorang anak oknum polisi bebas melakukan pengerusakan, mohon keadilan,” tulisnya.
Dikonfirmasi kumparan, Kasi Humas Polres Tebing Tinggi, AKP Agus Arianto, membenarkan laporan Nisa yang ribut dengan terlapor bernama Fahri. Tetapi dia tidak merinci kapan kejadian tersebut.
Dalam pernyataannya, Agus membantah tuduhan yang menyebut Polres Tebing Tinggi menolak laporan pengerusakan yang diajukan Nisa.
“Jadi gini itu, sebetulnya kejadiannya, waktu korban mau mengadu. Kemudian di mediasi, ternyata tidak ada kesepakatan pihak mereka, kemudian pulang, menjadi viral kan. (Padahal) pengaduan sudah diterima dan sudah dilakukan penyelidikan Satreskrim. Mana bisa pula kita menolak laporan,” ujar Agus kepada kumparan, Jumat (18/2).
Agus juga membenarkan bahwa terlapor merupakan anak dari seorang personel polisi di Polres Tebing Tinggi. Namun dia memastikan penyidikan tetap berjalan.
“Itu memang betul anak oknum polisi, (ayahnya) sudah mau pensiun, sudah sakit-sakitan,” ujarnya.
Agus menjelaskan, kedua pihak dalam kejadian itu saling kenal. Peristiwa dipicu karena kasus utang piutang. Awalnya pelaku menggadaikan emas miliknya kepada Nisa. Namun karena waktu penebusan lewat batas waktu, diduga korban enggan mengembalikan emas tersebut.
“Masalahnya gadai emas. Tapi Katanya sudah lewat hari, makannya waktu (pelaku) datang ke situ, korban bilang sudah lewat hari. (Kata Fahri) tapi selama ini kakak nggak jualan, lalu ribut di situ,” tandas Agus.
Sumber: kumparan.com