SIANTAR, HETANEWS.com - Puluhan Nakes RS Horas Insani mendatangi kantor DPRD Siantar, melaporkan pemotongan gaji dan insentif Nakes yang belum dicairkan oleh pihak rumah sakit.

Pengurus DPC Fikes Siantar-Simalungun, Syahrul mengatakan, hal itu dialami ratusan Nakes RS Horas Insani.

"Soal kesejahteraan. Gaji, BPJS dan segala macamnya," ucap Syahrul ditemui usai bertemu dengan anggota Komisi I, Baren Alijoyo dan Bintar Saragih, Selasa (18/1/2022).

Syahrul tak merinci persoalan yang dialami Nakes. Namun dirinya memastikan akan memaparkannya ke Komisi I DPRD.

"Kedatangan kita disini dalam rangka konsultasi. Kita akan penuhi dulu persyaratan, sehingga kita akan datang kembali," katanya.

Sementara anggota Komisi I, Baren Alijoyo dan Bintar Saragih sebelumnya sepakat meminta pihak Nakes membuat surat sebelum pertemuan resmi digelar.

Menurut keduanya, hal itu merupakan mekanisme yang ada di lembaga legislatif tersebut.

"Masukkan dulu surat kalian, baru nanti didisposisikan ke komisi satu. Itu nanti dasar kami memanggil pimpinannya [Pihak RS]. Ya, secepatnya kalian buat," kata Baren diamini Bintar.

Ditempat yang sama, salah seorang Nakes Remina Napitu mengatakan, adapun keluhan Nakes diantaranya menerima separuh gaji sejak pandemi 2020.

Selain keterlambatan pencairan gaji tersebut, hak insentif Nakes yang seharusnya diterima tak kunjung dicairkan.

Menurut Analis Laboratorium ini, sebelum mendatangi DPRD pihaknya telah bertemu dengan pihak manajemen. Namun pertemuan tersebut menemui jalan buntu.

"Selama ini kami sudah diam. (Pemotongan gaji) mulai pandemi covid 19, sudah hampir dua tahun. Pasien kami nggak ada, soal nggak ada pasien tapi kami datang kerja," imbuhnya.