HETANEWS.com - Misteri nasi goreng yang berada di meja makan di rumah TKP kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, Jawa Barat kini semakin terkuak.

Nasi goreng yang ditemukan di rumah lokasi pembunuh ibu dan anak di Subang itu diyakini bekas makan pelaku sebelum melakukan pembunuhan terhadap Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel.

Yosef Subang, suami Tuti sekaligus ayah dari Amel mengatakan hal itu kepada Anjas di Thailand dalam kanal YouTube Anjas di Thailand yang berjudul: REKAMAN SAYA BERDEBAT DENGAN YOSEP!!, diunggah Sabtu 25 Desember 2021.

Yosef Subang juga adalah salah seorang saksi dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang paling sering berurusan atau dipanggil polisi. Tak heran, jika Yosef merupakan yang paling dicurigai oleh publik sebagai pelaku atau dalang di balik semua itu.

“Kini, setelah memasuk 5 bulan kasus Subang, Yosef masih dicurigai sebagai pelaku. Namun tak sekuat waktu di awal kasus. Sudah berkurang dan kini sudah melebar ke mana-mana”, katan Anjas di Thailand.

Dalam kanal Youtube Anjas di Thailand, Yosef Subang menegaskan bahwa nasi goreng yang ditemukan penyidik di rumah TKP Tuti Suhartini istru pertamanya di Kampung Ciseuti, Jalancagak, Subang sama sekali bukan milik korban Tuti ataupun Amel.

Keyakinan Yosef Subang itu dikatakannya setelah melihat bukti berupa foto yang ditunjukkan penyidik mengenai bungkusan nasi goreng dan makanan lain dalam alumunium foil, terkait kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.

Seperti juga jawabannya kepada penyidik saat diperiksa terkait kasus pembunuh ibu dan anak di Subang beberapa lalu, kepada Anjas di Thailand Yosef Subang mengatakan jika penyajian makanan nasi goreng itu bukan atau tidak sesuai dengan kebiasaan Almarhumah Tuti dan Amel.

Selain itu, Yosef Subang kembali menegaskan saat dirinya mau berangkat dari rumah TKP Tuti ke rumah Mimin istri mudanya, malam itu tidak ada atau tidak terlihat ada makanan di atas meja makan.

“Saya tidak makan di rumah (Tuti) waktu itu. Maka waktu saya pulang di rumah Bu Mimin (istri mudanya) saya buat nasi goreng sendiri jam 1 malam”, ujar Yosef Subang.

Anjas di Thailand menjelaskan, kebiasaan seseorang itu tidak bisa dihilangkan begitu saja. Ada kebiasaan orang jika beli nasi goreng di luar dan dibungkus, maka saat menyantapnya masih beralaskan bungkus nya itu.

Namun ada juga yang sebelum memakannya dituang dulu ke piring. Tergantung, itu adalah faktor kebiasaan.

“Dan Pa Yosef menyimpulkan bahwa itu (cara makan seperti yang dilihatnya di foto yang ditunjukkan penyidik) bukanlah kebiasaan dari Amel atau Ibu Tuti”, kata Anjas di Thailand.

Atas dasar itu, jika pernyataan Pak Yosef benar, Anjas di Thailand menyimpulkan ada dugaan bahwa yang makan saat itu ada hubungan dengan si pelaku.

“Ini linear dengan tiga orang saksi yang telah berbicara megkau melihat sosok 5 orang di depan rumah TKP. Lima orang tersebut 3 adalah perempuan dan dua orang laki-laki. Dan ketiga perempuan itu dua di antaranya diduga adalah Amel dan Ibu Tuti”, kata Anjas di Thailand.

Lebih lanjut Anjas di Thailand mengungkapkan analisanya, kemungkinan jika dihubungkan dengan pertanyaan apakah sekitaran jam 24.00 WIB itu ada 3 orang tamu?. Apakah mereka itu yang membawa nasi goreng, atau Amel yang membeli nasi goreng?.

“Atau siapapun yang membeli nasi goreng, kemunkinan besar yang makan itu kalau mengacu pada per nuyataan Pak Yosef bukanlah Amel atau Ibu Tuti. Tapi adalah tamu yang datang malam itu”, kata Anjas di Thailand.

Pada video yang diuanggah dalam kanal YouTube Anjas di Thailand itu, Anjas di Thailand menegaskan, dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang dirinya netral. Tidak ada kepentingan atau memihak kepada siapapun.

Anjas di Thailand menegaskan, dirinya hanya menganalisa apa yang terjadi, yang dilihat, didengar dan dibaca dari berbagai media massa.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat Irjen Suntana dalam satu acara di Subang, Jawa Barat telah memberikan signal soal kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini.

Kapoda mengatakan, dari hasil pemeriksaan para saksi kini telah didapatan sejumlah nama yang diduga merupakan dalang pembunuh ibu dan anak di Subang.

"Dalam waktu dekat sudah mengarah pada nama-nama tersangka. Mohon doa restunya," kata Suntana.

Baca juga: Ternyata Inilah Penyebab Pembunuhan Subang Sulit Terungkap, Apa Itu? Begini Penjelasan Anjas

Kronologis peristiwa

Sekedar mengingatkan, kasus pembunuh ibu dan anak di Subang meminta korban jiwa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu alias Amel (23).

Jasad Tuti (ibu) dan Amel (anak) ditemukan sudah tak bernyawa di dalam bagasi mobil Toyota Alphard milik korban yang diparkir di halaman rumahnya di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak. Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Adalah Yosef --belakangan disebut netizen sebagai Yosef Subang-- suami Tuti sekaligus ayah Amel, yang pertama kali mengetahui dan menemukannya pada Rabu 18 Agustus 2021. Saat itu, Yosef Subang baru datang ke rumah itu sehabis menginap di rumah Mimin istri mudanya.

Kronologisnya, saat hendak masuk rumah, ternyata rumah sudah berantakan dan penghuni rumah Tuti dan Amel tidak ditemukan. Lalu Yosef Subang bergegas menuju kantor polisi untuk melapor.

Tak lama kemudian, Yosef Subang bersama polisi menemukan mayat kedua korban ditemukan di dalam bagasi mobil Alphard dengan keadaan bertumpuk.

Polisi memastikan jika korban Tuti Suhartina dan Amalia Mustika Ratu alias Amel meninggal dunia karena ada yang membunuh.

Baca juga: Autopsi Kedua Kasus Subang Ungkap Kekerasan Seksual terhadap Amel? Ini Dasar Kecurigaan Anjas

Sumber: deskjabar.pikiran-rakyat.com