Catatan Redaksi

DENTUMAN musik kendaraan komersial Odong odong baru baru ini mendapat kritikan menohok dari sejumlah warga Kota Siantar di media sosial facebook.

Warga seakan mulai menyadari, selain mengganggu pengguna jalan, musik yang diputar pengemudi Odong odong itu acapkali berisik, norak dan mengganggu.

Sebetulnya pemerintah dan pihak-pihak yang bertanggung jawab soal moda transportasi darat di Siantar cukup ‘ramah’ dengan odong odong ini.

Dapat dihitung jari, Satuan lalu lintas Polres Siantar pernah menilang pengemudi Odong odong dan memboyong kendaraan bergerbong itu ke Mapolres karena membuat macet jalanan.

Tak sampai disitu, spesifikasi kendaraan dan izin operasional Odong odong mulai dipertanyakan secara serius oleh sejumlah pihak.

Adanya kritikan itu sempat membuat pemilik Odong odong terpukul dan merasa diserang. Mereka pun ‘memohon’ karena geliat usaha transportasi komersial itu berdampak.

Sampai disini pemerintah masih menganggap hal itu bukan hal yang serius. Buktinya regulasi yang mengatur keberadaan Odong odong sebagai kendaraan komersial tak pernah dibicarakan.

Namun demikian yang dikritik warga belakangan ini bukan tentang itu. Tapi musik keras yang diputar mayoritas pemilik Odong odong saat berkeliling membawa penumpang yang mayoritas anak anak.

Apakah pemilihan musik itu sebagai strategi untuk menarik perhatian penumpang atau buat sensasi semata masih perlu ditelusuri alasannya.

Kalau dibilang untuk menarik perhatian anak justru berkebalikan. Sebab musik yang diputar dengan volume kuat itu nggak related sama sekali.

Musik yang diputar biasanya dipakai untuk mengiringi sekumpulan orang dewasa yang teler dalam ‘dunia gemerlap’. Siapapun orang mendengarnya pasti tercengang saat melihat ternyata anak anak duduk di gerbong Odong odong didampingi orangtua.

Musik bevolume kencang itu tak sesuai dengan kebutuhan penumpangnya yang kebanyakan anak anak dibawah umur.

Oleh karena itu para orangtua yang peduli dengan pertumbuhan anak anaknya perlu aware dengan hal sepele semacam ini. Apalagi masih ada pilihan hiburan lain menarik bagi anak yang mendukung pertumbuhan mereka.

Para orang tua pun sepatutnya mulai lebih kritis dan cermat memilih hiburan yang tepat bagi anak anak.

Kalau memang pilihan jatuh ke gerbong Odong odong, coba minta pengemudi memutar musik ramah anak, atau tak salah mencoba berkeliling tanpa iringan musik agar orang tua dan anak saling bekomunikasi diiringi suasana yang menghibur.

Kehadiran Odong odong sebenarnya tak sepenuhnya salah. Tak dipungkiri Odong odong muncul seiring dengan fasilitas tempat hiburan anak yang terbatas di kota Siantar.

Odong odong pun menjamur sebagai alternatif. Beroperasi sore hingga malam, dimana saat orangtua menyempatkan waktunya sehabis kerja menghibur si kecil berkeliling kota.