Sulsel, hetanews.com - Siswi SMP di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang tempo hari viral karena keluarganya melamar seorang pria dengan mahar fantastis mengalami masalah psikis. Ia dibully oleh teman-temannya dan mengalami perundungan online.
Kisah ini bermula dari keluarga siswi SMP itu yang melamar pria asal Jakarta. Kisah ini menjadi perbincangan karena menurut adat masyarakat Bugis, mempelai wanita melamar pria adalah hal yang tak biasa.
Kisah lamaran ini terus-menerus menjadi perbincangan banyak orang usai videonya viral dan ditonton puluhan ribu netizen. Ibu dari calon pengantin wanita, Hajah Asmira, membeberkan alasan melamar pria yang masih kuliah di Jakarta itu untuk dijadikan menantunya.
"Saya suka orang tuanya, sudah lama baku baik (hubungannya baik), anaknya juga baik, dari pesantren, saya cari menantu seperti dia, karena sangat perhatian, kalau sakit orang tuanya dia yang urus, saya kagum dengan kepribadianya," kata Asmira kepada wartawan, Selasa (23/11).
Pihak calon pengantin wanita bahkan disebut memberikan mahar terigu hingga telur 200 rak serta uang panaik yang nilainya terbilang fantastis. Asmira mengatakan hal itu kesepakatan kedua belah pihak.
- Alami Perundungan
Ternyata, mahar fantastis ini diberikan oleh ibu tanpa sepengetahuan anak perempuannya. Setelah acara lamaran tersebut viral, sang anak, yang masih sekolah di bangku SMP, mengalami perundungan.
"Rupanya anaknya ini kan setelah viral, anaknya ini kan tidak pernah dikasih tahu bahwa ibunya mau melamar. Ketika sudah viral, anaknya jadi kaget dan serta-merta dia malu dan akhirnya tidak mau sekolah," kata Kepala UPT Pemberdayaan Perempuan dan Anak Sulsel Meysi Soni, Kamis (2/12/2021).
Menurutnya, anak yang masih duduk di kelas III SMP ini sempat kabur dari rumahnya dan memilih tinggal bersama ayah kandungnya. Ayahnya menyebut anak perempuannya ini mulai merasakan tekanan psikologis atas kejadian ini dan akhirnya memutuskan meminta bantuan Unit P2TP2A Kabupaten Pinrang.
"Kemarin bapaknya mengaku ke P2TP2A Pinrang. Kemarin kita pemeriksaan psikologis dan pendampingan agar anak ini bisa ke sekolah lagi, supaya anak ini dibantu jangan di-bully lah di sekolah. Tidak bisa dimungkiri karena teman-temannya baca, maka diejek-ejeklah," terangnya.
"Jadi pantas anak ini langsung down. Sekarang anak ini berada di keluarga bapaknya. Jadi kemarin sudah pemeriksaan dan nanti akan kita petakan hasil pemeriksaannya," tambahnya.
- Bapak Siswi Lapor Polisi
Tidak hanya itu, ayah ini juga disebut telah melaporkan kejadian ini ke Polres Pinrang dengan tuduhan adanya kekerasan psikis yang dialami oleh anak perempuannya. Sementara itu, terkait tindakan ibu yang melakukan lamaran sepihak itu, pihaknya berharap bisa dipertemukan untuk mencari tahu alasan dari tindakannya.
"Bapaknya sudah laporkan ke Polres. Persoalan apakah memenuhi unsur atau tidak, kita belum tahu. Ini anak alami perundungan memang dan ini kan masuk musim ujian. Jadi kita harap ujiannya bisa dilakukan terpisah," ucap dia.
- Dibully di Medsos
Tak hanya perundungan di sekolah, siswi tersebut juga dibully di media sosialnya. Ia kerap merasa malu, sedih, hingga tiba-tiba menangis setelah membaca komentar di media sosial terkait lamarannya yang viral.
"Karena informasi itu dia tiba-tiba menangis, sedih, malu jadi indikasi ada gangguan psikis," ujar Koordinator P2TP2A Pinrang Andi Bakhtiar Tombong.
"Ya kalau malu iya (seringkali terjadi) sejak kejadian itu malu. Karena dia baca di social media banyak membuli, kata-kata yang tidak menyenangkan," lanjut Bakhtiar.
Akibat kejadian tersebut, sang siswi sempat diperiksa ke pihak Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi Sulsel pada Senin (29/11). Menurut Bakhtiar, hasil pemeriksaan belum keluar.
"Kan baru diantar untuk periksa di psikolog tapi sampai hari ini belum ada hasilnya," tutur Bakhtiar.
sumber: detik.com