HETANEWS.com - Selain istri muda Yosef, Mimin Mintarsih dan kedua anaknya, dua teman anak Mimin ternyata juga ikut dipanggil Polres Subang, terkait kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, Senin 29 November 2021.

Pemanggilan itu berkaitan erat dengan tewasnya Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang mayatnya ditemukan bertumpuk di mobil Alphard, 18 Agustus 2021 lalu.

Pemanggilan itu dibenarkan oleh kuasa hukum Mimin, Fajar Sidik. Bahkan Fajar mengungkapkan, pemanggilan Mimin dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang merupakan yang ke 12 kali. Sedangkan anaknya yang ke dua kali.

"Ibu Mimin diperiksa bersama kedua anaknya dan temannya Arigi (anak Mimin) ada 2 orang. Sementara total ada 5 saksi," kata Fajar Sidik.

Surat pemanggilan tersebut dibuat atau berasal dari pihak Ditreskrimum polda Jawa Barat, namun pelaksanaan pemeriksaannya dilakukan di Polres Subang.

“Pada hari ini (Mimin) panggilan yang ke 12 tapi untuk panggilan suratnya agak sedikit berbeda. Sebelumnya undangan itu dari pihak Polres Subang tapi hari ini undangan dari Polda jabar. Yang dipanggil Mimin dan dua anaknya serta lagi temannya Arigi (anak Mimin). Jadi yang diperiksa 5 orang”, kata Jajar Sidik kepada wartawan di Polres Subang, Senin 29 November 2021.

Ditanya apa materi yang ditanyakan kepada Mimin kliennya, Fajar Sidik mengaku dirinya belum tahu.

“Untuk materi saya belum tahu nanti kalau sudah diperiksa akan disampaikan”, ujarnya.

Namun yang jelas, kata Fajar Sidik, kliennya Mimin Mintarsih istri muda Yosef Subang, dalam 12 kali pemanggilan selalu sangat siap untuk diperiksa dan sangat kooperatif.

Baca juga: Tersangka Kasus Subang, Polda Jabar Hari Ini Periksa 7 Saksi, Apakah akan Memberatkan Yosef, Yoris atau Danu?

Ada bukti ilmiah tidak butuh pengakuan

Sementara itu, di tempat dan momen yang berbeda, dokter ahli forensik Mabes Polri Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti dalam kanal YouTube Denny Darko mengatakan dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, polisi tidak membutuhkan pengakuan pelaku.

Menurut Hastry yang pernah melekukan autopsi kedua pada jenazah korban pembunuh ibu dan anak di Subang beberapa waktu lalu, bukti-bukti ilmiah seperti DNA, tes kebohongan dan tulisan sudah bisa menjerat pelaku.

Dalam mengumpulkan bukti ilmiah ini pihaknya juga memprofil pelaku. Salah satunya yakni profil merokoknya.

"Ada orang merokok berbeda-beda. Dari mereknya, cara pegangnya dan dari sisa rokoknya. Kita lihat dan kita profil semua. KIta amati waktu dia ditanya-tanya, dikasih rokok," ungkapnya.

Menurut dr Hastry, meski pelaku berusaha menghilangkan profil-nya, hal itu akan susah sekali karena sudah menjadi kebiasaan."kebiasaan itu susah, tak diduga," katanya.

Dengan diketahui kebiasaannya maka akan langsung mengerucut.

"Ada bukti, ada rekamannya, dibandingkan nanti. Dia tidak bisa mengelak lagi. Pasti dimasukkan di BAP," jelasnya.

Baca juga: Calon Tersangka Kasus Subang Lebih dari 3 Orang, dr Hastry Ungkap Manuver Para Pelaku Saling Lapor

Sumber: deskjabar.pikiran-rakyat.com