Simalungun, hetanews.com - Gebyar Wisata Danau Toba tahun 2021 yang diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Pematangsiantar sebagai ajang promosi sekaligus upaya pemulihan ekonomi di Kabupaten Simalungun.
Acara digelar di Pagoda Open Stage Parapat, Sabtu (27/11/2021) diisi dengan Bazaar UMKM (UMKM showcase) yang menampilkan para pelaku ekonomi kreatif.
Event ini bekerjasama dengan Pemkab Simalungun dalam rangka memajukan perekonomian melalui sektor pariwisata dan UMKM.
Sebab sebelumnya pariwisata dan UMKM khususnya di wilayah Danau Toba Kabupaten Simalungun sangat terdampak di masa pandemi karena pembatasan dan PPKM.
"Sektor pariwisata paling terpukul di masa pandemi," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar, Teuku Munandar.
Ia menjelaskan, dampak pandemi sangat negatif bagi pengusaha hotel, pedagang souvenir, transportasi bahkan kepada penjual mangga di sekitar wilayah Danau Toba.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan Bank Indonesia terhadap beberapa pelaku UMKM di Sumut. Hasilnya sekitar 54% mengatakan omzetnya turun, 19 % tetap dan 27 % stabil. Oleh karena itu stakeholder diharapkan mengambil kebijakan yang tepat.
"Bank Indonesia terus berkomitmen mendukung pariwisata dan UMKM, yang merupakan pejuang ekonomi nasional," sebut Munandar.
Untuk itu kegiatan bazar ekonomi kreatif digelar di kota Parapat. Pemilihan lokasi ini dipertimbangkan mengingat lokasi Danau Toba mempunyai potensi wisata yang sangat menarik dan layak dikunjungi.
Bank Indonesia, kata Munandar, juga mengajak pihak Perbankan, Pemkab Simalungun, PT Telkom, PT.TPL, PTPN IV agar terus bersinergi dan berkontribusi secara bersama membenahi wisata Danau Toba.
Kedepannya diharapkan dapat bekerjasama membuat sarana dan prasarana yang baik, indah dan nyaman di Danau Toba.
Masa pandemi turut merubah cara pandang orang untuk berwisata. Artinya pengunjung mencari tempat wisata yang nyaman (tidak banyak orang), bersih dan tidak perlu jauh sehingga menggunakan pesawat yang harus memenuhi berbagai persyaratan, cukup dengan naik kendaraan (low mobility) dan tidak bersentuhan.
Dengan demikian segala transaksi tidak perlu dilakukan secara langsung, tetapi cukup bayar dengan e-money atau transaksi non tunai seperti implementasi QRIS (QUICK Response Code Indonesian Standard).
Dalam even ini peserta UMKM showcase menggunakan QRIS dalam bertransaksi. Tujuannya agar lebih cepat, mudah, murah, unggul dan handal tanpa bersentuhan dan tidak perlu menggunakan uang kembalian dan tidak repot bawa uang (dompet).
Even ini diapresiasi oleh salah seorang peserta UMKM penggiat madu Takoma, Selamet. Menurutnya, even ini membantu memajukan perekonomian pelaku usaha kecil.
"Semoga bisa berkesinambungan membantu kami para UMKM," katanya.