HETANEWS.com - Jeka Asparido Saragih, disapa Jeka Saragih, sosok atlet wushu kelahiran Dusun Bah Passusang, Simalungun, Sumatera Utara. Jeka mulai terkenal saat ia berhasil meraih sabuk juara One Pride MMA (Mixed Martial Arts).
Motivasi yang membuat Jeka Saragih berkecimpung dan serius mendalami dunia beladiri punya cerita menarik. Jeka dulunya sering dikarenakan saat duduk di bangku SMP.
Jeka dulunya bersekolah di SMP Negeri 1 Raya dan sering dipalak [diperas] di sekolah.
Ia pun tidak ingin adik-adik dari kampungnya bernasib serupa dengannya. Jeka ingin melindungi teman temannya dari Pemalak [Pemeras].
"Aku waktu SMP pernah dikompas (dipalak/diperas) makanya itu yang melibatkan aku terjun ke beladiri dan mendalami beladiri untuk menjaga adik-adikku yang dari kampung biar gak dipalak kayak aku" ujar Jeka Saragih dalam podcast channel Youtube Kacamata Bung Imran.
Tidak pernah terbesit bagi Jeka untuk menjadi seorang atlet beladiri. Dulu ia bercita cita menjadi seorang Tentara [TNI].
Awal karier beladiri Jeka bermula saat duduk di bangku SMA. Ia memenangkan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Wushu di Yogyakarta mewakili Sumatera Utara.
Pada tahun 2013 ia menjadi perwakilan Indonesia dalam Asian Games Junior di Filipina meski belum mendapat kemenangan.
Cikal bakal ia mengikuti MMA berawal saat ia mencoba untuk masuk Tentara namun gagal, sehingga ia memutuskan pergi ke Batam untuk bekerja.
Namun Jeka akhirnya untuk berhenti bekerja karena ia memiliki masalah dengan atasannya.
Kemudian Jeka Saragih bergabung di MMA Batam yang awalnya hanya sebagai member. Namun pelatihnya melihat ia memiliki bakat dalam beladiri dan memutuskan untuk mengajak Jeka untuk mengikuti audisi One Pride MMA di Jakarta.
"Saya mencoba tes tentara tapi gagal, padahal aku udah atlet nasional, awalnya aku ke Batam mengantar saudara ku kerja. Terus aku pun ikut kerja disana, sebenarnya aku ke Batam untuk persiapan PON 2016 di Jawa Barat. Tapi karena aku sudah kerja, Bapak nggak mengizinkan aku ikut (PON 2016) sehingga aku dibelikan motor biar aku betah kerja," kata Jeka yang saat itu berbincang-bincang dengan Alvin Nasution.
Penulis: Gresya Sihombing