HETANEWS.com - Prof. Dr. Harry Truman Simanjuntak merupakan arkeolog prasejarah Indonesia yang lahir di Pematangsiantar 2 Agustus 1951.
Truman berhasil mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan kawasan yang amat penting untuk mengetahui evolusi manusia dan budaya melalui penelitian yang ia lakukan.
Tidak hanya itu, ia juga telah menghasilkan 150 karya ilmiah dalam bentuk buku, artikel, monografi, maupun prosiding yang telah diterbitkan di dalam dan luar negeri, serta ia juga telah mendapat penghargaan bergengsi di bidang ilmu pengetahuan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Sarwono Awards pada tahun 2015.
Dikutip dari Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Truman telah terlibat dalam banyak penelitian tentang dunia prasejarah di Indonesia, seperti penelitian Hominid/Paleolitik di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sumba,
dan Maluku; penelitian kehidupan kala Pleistosen akhir hingga Holosen awal; penelitian budaya neolitik; dan penelitian budaya Megalitik/Paleometalik di sejumlah situs di tanah air. Penelitian-penelitian tersebut menjadi sumber rujukan nasional dan internasional.
Truman, yang akrab disapa, adalah anak ke-7 dari 11 bersaudara yang menghabiskan masa kecil dan remajanya di sebuah kampung di pinggiran kota Siantar.
Setelah lulus SMA pada tahun 1970, atas arahan dari orang tuanya ia menjadi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, namun pada tahun pertamanya ia memutuskan untuk pindah ke Yogyakarta karena merasa passionnya adalah di bidang sejarah dan arkeologi.
Truman telah tertarik dengan dunia arkeologi pada saat di bangku sekolah, ketika gurunya menceritakan tentang candi Borobudur yang besar dan megah, gurunya juga mengatakan jika mereka rajin belajar suatu saat pasti dapat mengunjungi sekaligus mengagumi keindahan candi tersebut perkataan tersebutlah yang memotivasi dirinya untuk tertarik pada arkeologi.
Akhirnya ia kembali mengambil kuliah hukum di Universitas Atmajaya dan juga merangkap kuliah di jurusan arkeologi, di Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada pada tahun 1973.
Setelah lulus kuliah pada tahun 1979 ia menerima banyak tawaran pekerjaan arkeologi seperti pemugaran Candi Borobudur dan juga sebagai pengajar.
Ia kemudian bekerja di Balai Arkeologi Yogyakarta atas tawaran Prof. Dr. Panji Sujono yang merupakan ahli prasejarah sekaligus Kepala Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Pada tahun 1986 ia mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studi di Institut de Paleontologie Humaine, Paris, Perancis.
Di institut ini, Truman mendapatkan gelar masternya pada tahun 1987, kemudian menyelesaikan pendidikan doktor di institut yang sama pada 1991.
Atas pengabdian terhadap bangsa dan negara, Truman berturut-turut mendapat penghargaan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya 10 Tahun pada 1997, Satyalancana Karya Satya 20 Tahun pada 2006, dan Satyalancana Karya Satya 30 Tahun pada 2014.
Penulis: Gresya Sihombing